20 Negara Terkontaminasi Virus Corona, Teranyar Filipina dan India
Penyebaran virus corona semakin meluas ke berbagai negara. Hingga kemarin, sudah ada 20 negara yang tercatat terkontaminasi virus tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran virus corona semakin meluas ke berbagai negara. Hingga kemarin, sudah ada 20 negara yang tercatat terkontaminasi virus tersebut.
Yang teranyar adalah Filipina dan India, yang mengonfirmasi kasus pertama pasien positif virus corona.
Dilansir Reuters, Kamis (30/1/2020), pasien di Filipina merupakan seorang warga China yang tiba di Filipina sejak 21 Januari.
Menteri Kesehatan Francisco Duque menyatakan perempuan berusia 38 tahun itu positif virus corona sembilan hari setelahnya.
Pasien tersebut saat ini diisolasi di rumah sakit. Meski begitu, gejala pasien masih stabil dan tak menunjukkan gejala berat.
Baca: Merebaknya Virus Corona, Jokowi Minta WNI yang Ada di Wuhan dan Provinsi Hubei Segera Dievakuasi
Baca: Fakultas Kedokteran UI Pastikan Belum Ada Warga Indonesia yang Terinfeksi Virus Corona
Di India, seorang pasien yang positif virus corona merupakan mahasiswa Wuhan University.
Wuhan merupakan pusat penyebaran virus yang telah menewaskan 170 orang dan menjangkiti 7.000 orang itu.
Pemerintah India memastikan mahasiswa tersebut telah diisolasi di RS dan dalam kondisi stabil.
Saat ini, India sedang menyiapkan pesawat untuk mengangkut warganya di Wuhan. Penerbangan tinggal menunggu izin dari Otoritas China.
Meski begitu, pejabat senior pemerintah India menilai evakuasi warga negara India dari Wuhan bukan pilihan terbaik karena risiko terinfeksi.
Namun, mereka tetap menyiapkan pesawat karena desakan masyarakat.
"Hanya warga negara yang tidak terjangkit virus yang akan diterbangkan, mereka akan dibawa ke fasilitas karantina di luar Delhi," kata pejabat itu.
Baca: Alfi Rian Terpaksa Jalan Kaki 7 Menit Berbelanja Makanan untuk Stok Seminggu
Selain India dan Filipina, virus corona sudah lebih dulu menyebar ke negara lain yakni China, Thailand, Jepang, Hong Kong, Singapura, Taiwan, Australia, Malaysia, Prancis, AS, Jerman, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Kanada, Vietnam, Kamboja, Finlandia, Nepal, dan Sri Lanka.
Meski korban sembuh diklaim lebih dari 100 orang, namun belum ada obat yang tepat untuk mengatasi virus yang menyerang saluran pernapasan dan sistem imun ini.