Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Remaja Cacat Tewas di Rumah 6 Hari Ditinggal, Ayah Dikarantina Virus Corona Tulis Pesan Minta Tolong

Kisah pilu dialami seorang remaja berkebutuhan khusus tewas di rumah ditinggal sendirian selama 6 hari, oleh orang tua dikarantina Virus Corona

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Remaja Cacat Tewas di Rumah 6 Hari Ditinggal, Ayah Dikarantina Virus Corona Tulis Pesan Minta Tolong
Dami & Xiaomi / WeChat/mothership.sg
Remaja cacat di China tewas ditinggal sendirian di rumah selama 6 hari karena ayah jalani karantina virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Virus Corona menyebabkan seorang remaja di China meninggal dunia.

Namun kali ini, ia meninggal bukan karena terinfeksi virus bernama Novel Coronavirus atau 2019-nCov itu.

Melainkan karena berkebutuhan khusus dan ditinggal sendirian di rumah selama enam hari.

Hal tersebut lantaran orang tua remaja berusia 17 tahun itu tak ada di rumah dan menjalani karantina akibat wabah Virus Corona.

FOTO-FOTO Dokter & Perawat Lelah Rawat Pasien Virus Corona, Tidur Meringkuk di Lantai hingga Bangku (Source: Oriental Daily)
FOTO-FOTO Dokter & Perawat Lelah Rawat Pasien Virus Corona, Tidur Meringkuk di Lantai hingga Bangku (Source: Oriental Daily) ((Source: Oriental Daily))

Remaja yang meninggal itu bernama Yan Cheng (17).

Dikutip dari mothership.sg, Yan Cheng ternyata menderita cerebral palsy.

Cerebral palsy adalah kelainan gerakan, tonus otot, ataupun postur yang disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, paling sering sebelum kelahiran.

Berita Rekomendasi

Beijing Youth Daily melaporkan, Yan Cheng diduga meninggal setelah ditinggal sendirian di rumah tanpa ada yang merawatnya.

Dikonfirmasikan dengan pemerintah setempat di kota Huahe, yang terletak di Kabupaten Hong'an Provinsi Hubei, remaja itu meninggal pada hari Rabu, 29 Januari 2020.

Berita kematian remaja itu pertama kali beredar di intranet China ketika Dami & Xiaomi, sebuah platform WeChat yang mengadvokasi keluarga anak-anak penyandang cacat intelektual.

Dalam hal itu menerbitkan laporan yang mengklaim bahwa Yan Cheng telah meninggal setelah ditinggal sendirian di rumah selama enam hari.

Menurut laporan itu, ayah Yan Cheng, Yan Xiaowen, membawa kedua putranya kembali ke kota Huahe pada 17 Januari untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Namun, tiga hari setelah kembali ke rumah, Yan Xiaowen terserang demam.

Laporan itu kemudian mengklaim bahwa Yan dan putra bungsunya dikirim ke tempat karantina untuk diisolasi karena diduga telah terinfeksi virus corona.

Namun, Yan Cheng ditinggalkan sendirian di rumah karena ia tidak menunjukkan gejala virus apa pun.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas