Remaja Cacat Tewas di Rumah 6 Hari Ditinggal, Ayah Dikarantina Virus Corona Tulis Pesan Minta Tolong
Kisah pilu dialami seorang remaja berkebutuhan khusus tewas di rumah ditinggal sendirian selama 6 hari, oleh orang tua dikarantina Virus Corona
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Menurut Dami & Xiaomi, pemerintah setempat mengklaim remaja itu makan pada 24 dan 26 Januari.
Selain itu, bibi Yan Cheng mengatakan, memberi makan Yan pada 23 dan 24 Januari ketika dia mengunjunginya.
Dia bahkan telah membantu mengganti popok Yan Cheng pada kunjungan keduanya.
Namun, karena dia merasa tidak enak badan beberapa hari berikutnya, dia berhenti mengunjunginya.
Ketika dia kembali lagi pada 28 Januari, dia menganggap bahwa kondisinya telah memburuk.
"Dia berbaring tanpa bantal di kepalanya," ungkapnya kepada Dami & Xiaomi.
"Saya menyeka mulut dan wajahnya bersih, mengganti popoknya, memberinya setengah cangkir air dan nasi sebelum dia menolak untuk makan lagi."
Dami & Xiaomi juga memposting tangkapan layar dari sebuah pos yang diduga ditulis oleh ayah remaja itu.
Dalam pos itu, ia menyebutkan bahwa kedua putranya memiliki cacat intelektual, dan bahwa putra sulungnya sudah ditinggalkan sendirian di rumah tanpa ada yang membantunya.
“Putra sulungku menderita kelumpuhan otak, dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Dia tidak bisa bicara, dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Dia sudah sendirian di rumah selama enam hari tanpa ada yang merawatnya.
Tanpa seseorang yang memberinya makan, dan tanpa pakaian pelindung dari pihak berwenang dan rumah sakit setempat, saya khawatir anak saya tidak dapat membuatnya lagi.
Semua orang, tolong bantu mengirim jas pelindung ke rumah saya di Provinsi Hong'an, Provinsi Hubei!"
Dihapus
Menurut reporter South China Morning Post (SCMP) Laurie Chen, postingan ayah korban di Weibo kemudian dihapus.