Singapura Tambah Jumlah Pasien Virus Corona, Kini 18 Warga Diisolasi, Tunggu Hasil Tes 25 Kasus
Demikian menjadikan jumlah korban terjangkit Virus Corona di Singapura bertambah menjadi 18 orang.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (MOH) telah mengkonfirmasi dua kasus baru Novel Coronavirus atau 2019-nCov di Singapura pada hari ini Sabtu (1/2/2020),
Demikian menjadikan jumlah korban terjangkit Virus Corona di Singapura bertambah menjadi 18 orang.
Departemen Kesehatan setempat melaporkan bahwa pasien ke-17 adalah seorang wanita Singapura berusia 47 tahun.
Baca Juga : Pernah Viral, Wanita Berotot & Berbadan Kekar bak Chun Li Kini Sibuk Perangi Virus Corona Wuhan
Ia diketahui sebagai warga Singapura yang dievakuasi dari Wuhan pada 30 Januari lalu.
Dan tiba di Singapura pada hari yang sama.
Awalnya ia tidak menunjukkan gejala ketika naik ke pesawat.
Setibanya di Bandara Changi, Singapura, ia didapati demam selama pemeriksaan medis.
Lalu dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID).
Dia dinyatakan positif terinfeksi virus pada 31 Januari sekitar pukul 23.00.
Saat ini wanita itu diisolasi di NCID.
Sementara pasien ke-18 adalah seorang wanita China berusia 31 tahun yang tiba di Singapura dari Wuhan pada 22 Januari.
Dia dinyatakan positif pada 1 Februari sekitar pukul 14.00.
Saat ini juga ditahan di ruang isolasi di NCID.
Sederet kasus
Sementara kabar kasus pasien ke-16 dipaparkan bahwa warga China berusia 38 tahun tengah diisolasi di Singapore General Hospital (SGH).
Sama halnya pada kasus ke-17, pasien ini awalnya tak menunjukkan gejala selama penerbangan ke Singapura.
Dia kemudian mengalami gejala pada 23 Januari saat berada doi rumahnya di Nathan Road hingga 29 Januari.
Ia lalu ditetapkan sebagai pasien Virus Corona dan langsung diisolasi.
Menunggu hasil tes 25 kasus
Pada 1 Februari, pukul 12.00, diketahui 231 dari kasus suspect corona telah mendapat hasil negatif.
Kemudian 18 kasus dinyatakan positif (kasus ke-18 dikonfirmasi sekitar jam 2 siang hari ini).
Hasil tes untuk 25 kasus lainnya masih menunggu.
Pemerintah setempat saat ini juga tengah melakukan identifikasi kasus suspect corona.
Sebagai tindakan pencegahan, seluruh pasien dan akan dikarantina selama 14 hari.
Selain itu, seluruh warga yang dicurigai terinfeksi masih dalam pengawasan petugas medis.
Status kesehatan seluruhnya juga akan dipantau.
Wanita berbadan kekar 'basmi' virus Corona
Seorang wanita kembali viral karena memerangi virus mematikan dari Wuhan, China.
Ia adalah tabib atau dokter pengobatan tradisional China yang pernah viral pada 2019 lalu saat menjadi copslayer Chun Li, tokoh karakter di film dan games Street Fighter.
Kini, ia yang berprofesi sebagai dokter di Tingkok disibukkan menangani warga yang terjangkit virus Corona atau Novel Coronavirus atau 2019-nCov itu.
Wanita tersebut bernama Yuan Herong.
Pada 2019 lalu, ia pernah viral karena berdandan ala bintang Street Fighter, Chun Li.
Kini diketahui, ternyata Yuan adalah seorang dokter di Tiongkok.
Yuan baru-baru ini menjadi viral lagi karena memamerkan tubuhnya saat mencoba gaun.
Yang membuat viral adalah postur wanita tersebut.
Yuan memiliki badan kekar.
Terlihat garis-garis ototnya.
Penelusuran Tribunnews.com, Yuan gemar berolahraga fitnes.
Beberapa unggahan foto di akun Instagram-nya @yuanherong1229 memperlihatkan kegiatannya merawat otot dan tubuhnya itu.
Sementara kegiatannya sebagai dokter baru saja dibagikan.
Terutama menyinggung penanganan terhadap Virus Corona di Tiongkok.
Ini unggahannya.
“171 kasus pneumonia baru disembuhkan dan 15238 kasus yang diduga ditemukan.
Semua tabib disembuhkan melalui pengobatan Tiongkok tradisional dan pengobatan simtomatik lainnya.
Kami akan mencoba yang terbaik untuk melakukan pekerjaan yang baik dalam pencegahan dan perawatan". tulisnya.
Serabutan jadi model
Yuan diketahui memiliki banyak kegiatan.
Seperti yang dikutip dari mothership.sg.
Yuan memberikan waktu penuh sebagai dokter.
Lalu pekerjaan sebagai model dilakukannya hanya sebagai serabutan.
Wabah virus corona terus menyerang di wilayah China, hingga menginfeksi banyak orang, bahkan menjatuhkan banyak orang.
Banyak pemandangan mengharukan di realitas masyararakat, baik para dokter juga perawat yang hampir 24 jam merawat pasien terinfeksi, juga lainnya.
Satu di antara sebuah pemandangan mengharukan datang dari seorang ayah yang bersedih tatkala anak balitanya terinfeksi virus mematikan tersebut.
Pria tersebut menjadi salah satu dari sembilan juta warga yang terisolasi untuk meninggalkan kota kediamannya.
Dilansir dari World of Buzz, keadaan tersebut membuat anak balitanya menjadi korban virus corona, dan mengharusnkan anak balitanya dikirim ke karantina.
Pemandangan mengharukan tersebut terekam dalam tayangan video, dan sontak viral di sosial media.
Video viral tersebut dibagikan oleh @Huh_My_Rahhhhh, tampak sang ayah memperhatikan putranya dari balik jendela kaca, saat itulah sang putra berusaha meminta pelukan.
Pria tersebut pun langsung menangis, dan membelakangi anaknya.
Video yang telah mengumpulkan 53 ribu share, bahkan mengundang banyak komen mengahrukan dari para netizen.
Seorang netizen memberikan komentar, dia rela mati bersama bayi itu jika dia adalah ayahnya.
Mengetahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan Wuhan Coronavirus sebagai keadaan darurat global.
Situasinya memang mengerikan tidak hanya bagi warga negara Cina tetapi juga bagi populasi global.
Berita Virus Corona Lainnya
Pria 49 tahun di China dinyatakan sembuh dari virus corona dengan minum air 25 liter tiap harinya
Saat keluar dari rumah sakit, si pria berteriak bahagia "aku baik-baik saja."
Mengutip dari China Press, seorang pria yang terjangkit virus corona di Provinsi Jianxi China mengalami gejala virus corona pada awal Januari 2020.
Dia adalah Chen, pria berusia 49 tahun yang sempat pergi ke Wuhan beberapa waktu lalu.
Chen pergi ke Wuhan pada Oktober 2019 untuk urusan perdagangan unggas.
Ia kembali ke Pingxiang, Jiangxi pada 2 Januari 2020.
Setelah kembali dari Wuhan, Chen mengalami batuk pada tanggal 5 Januari 2020.
Demam dirasakan oleh Chen pada 7 Januari.
Selain itu, Chen juga merasakan sesak dada dan sejumlah gejala lainnya.
Pemeriksan menunjukkan bahwa Chen telah terinfeksi virus corona.
Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Rakyat Kedua Pingxiang.
Dikutip Tribunnews dari World of Buzz, Chen mengalami demam yang tidak tertahankan selama enam hari enam malam.
Chen mengatakan, ia harus minum 25 liter air setiap hari.
Hal ini dilakukan oleh Chen untuk menghilangkan gejala tenggorokan yang kering akibat virus corona.
Pada tanggal 26 Januari 2020, dokter yang memeriksa Chen mendapati hasil bahwa pria paruh baya tersebut telah sembuh dari corona.
Tes virus corona yang kembali dilakukan menunjukkan hasil negatif.
Chen pun akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
Saat keluar, Chen menunjukkan ekspresi bahagianya,"Aku baik-baik saja! Semuanya baik-baik saja!".
Sebelum Chen pergi meninggalkan rumah sakit, ia sempat memberi karangan bunga kepada staf media yang merawatnya selama ini.
Hal tersebut dilakukan oleh Chen sebagai bentuk rasa terima kasihnya.
Korban Alami Peningkatan
Wabah virus corona yang menyerang China dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Virus corona muncul pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei.
Mengutip dari South China Morning Post, hingga Sabtu (1/1/2020), kasus virus corona mencapai 11.943 secara global.
Kasus tersebut didominasi terjadi di wilayah daratan China dengan total kasus mencapai 11.791.
Sementara itu, korban meninggal dilaporkan meningkat, kini jumlahnya 259 orang.
Hingga saat ini, para peneliti masih mengkaji obat atau vaksin yang mungkin bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.
Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat atas wabah virus corona.
Pemerintah Indonesia pada Sabtu (1/2/2020) hari ini memberangkatkan tim untuk mengevakuasi lebih dari 240 WNI di Wuhan.
Pemerintah menyewa Batik Air berjenis Airbus 1330-330 digunakan untuk mengangkut para WNI ke Indonesia.
Di tengah wabah virus corona yang terus melonjak sementara vaksin belum ditemukan, seorang pasien di China akhirnya dinyatakan sembuh.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Garudea Prabawati/ Miftah)