Pengakuan Orang Pertama Didiagnosa Virus Corona Bisa Sembuh: Memaksa Diri untuk Makan, Demam Tinggi
Orang Pertama Didiagnosa Virus Corona Sembuh, Cerita Perawatan Medis: Memaksa Diri untuk Makan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Ifa Nabila
"Sebenarnya kami menjelaskan ke masyarakat untuk tidak terlalu takut," ujarnya.
"Karena prinsip yang dikeluarkan oleh WHO yang penting tidak terjangkau, bukan permasalahan jauh dan dekatnya," imbuhnya.
Daeng menuturkan yang terpenting adalah tidak bersentuhan masyarakat yang sehat.
"Masyarakat tidak perlu takut karena penularan virus corona itu dengan kontak dekat," jelasnya.
Penularan melalui kontak dekat yang dimaksud adalah adanya hubungan langsung dengan penderita seperti percikan ludah, terkena napas atau batuk dari orang yang positif terjangkit virus corona.
Atau menyentuh langsung ke makanan yang dimakan orang terinfeksi virus.
"Ada cara untuk penularannya yang WHO mengatakan istilahnya dengan droplet (partikel air kecil)," jelasnya.
Sehingga untuk mencegah terinfeksi virus corona, yakni dengan tidak melakukan kontak dengan penderita.
"Jadi kalau sudah dikarantina kemudian terhindar dari kontak seperti itu, saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.
Daeng juga menyebut virus tersebut tidak akan tahan lama berada di udara bebas.
"Kalau droplet itu, dalam jarak tiga meter sudah jatuh ke tanah dan tidak bertahan lama," ujarnya.
"Virus itu tahan lama kalau masuk ke medium yang bisa tumbuh, contoh di tubuh kita," jelasnya.
Di sisi lain Daeng juga memaklumi dengan rasa khawtir masyarakat setempat akan virus ini.
"Oleh karena itu fungsi kami adalah menjelaskan ke mereka bahwa tidak perlu panik," kata Daeng.
"Karena apa yang sudah disiapkan oleh pemerintah tidak memungkinkan ada kontak dengan dunia luar," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Daryono/Isnaya Helmi Rahma)