Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WNI yang Terinfeksi Virus Corona di Singapura Bekerja Sebagai Asisten Rumah Tangga

Satu dari enam orang yang terinfeksi virus corona merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in WNI yang Terinfeksi Virus Corona di Singapura Bekerja Sebagai Asisten Rumah Tangga
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ilustrasi: Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

Penyebaran virus corona juga terkonfirmasi di lebih dari 15 negara, dengan total kasus 159 orang positif.

Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kambodja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, dan Nepal.

Kemudian, Prancis, Russia, Singapura, Spayol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, serta Uni Emirat Arab.

Indonesia kirim 33.000 masker ke Hong Kong dan Taiwan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker RI) dan BPJS Ketenagakerjaan mengirimkan 33 ribu masker bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Hong Kong dan Taiwan.

Pengiriman ribuan masker tersebut dilakukan untuk melindungi WNI dari virus corona

"Kami bersama BPJS Ketenagakerjaan akan kirimkan masker sebanyak 700 box atau sekitar 33 ribu untuk WNI di Hong Kong dan Taiwan," ujar Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Ida Fauziyah, di kantor Kemnaker, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).

Baca: Viral Klaim di Kemasan Cairan Dettol Bisa Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasan Ilmuwan

Berita Rekomendasi

Ida melanjutkan, kebutuhan masker bagi WNI di Hong Kong dan Taiwan mendesak, lantaran pasokan masker di wilayah tersebut menipis.

Terlebih Hong Kong merupakan wilayah yang cukup dekat dengan wilayah Cina.

"Saya mendengar keluhan pekerja migran Indonesia di sana kekurangan masker. Masker mulai menghilang di pasaran dan di apotek-apotek di sana," kata dia.

Baca: Cerita Mahasiswa Tabalong di Jiangsu China, Warga Masih Bisa Beraktivitas Biasa

Sejauh ini, ada ribuan WNI yang bekerja di Hong Kong dan Taiwan.

Adapun rinciannya 38 orang Oekerja Migran Indonesia berada di Cina, 78.000 di Taiwan, dan 63.000 orang di Hong Kong.

Diketahui, penyebaran virus corona juga terkonfirmasi lebih dari 15 negara, dengan total kasus 159 orang positif.

Baca: Inilah Narasi Hoaks Soal Virus Corona yang Membuat Perempuan di Balikpapan Terancam Hukuman 10 Tahun

Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kambodja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, dan Nepal.

Kemudian, Prancis, Russia, Singapura, Spayol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, serta Uni Emirat Arab.

Jumlah korban meninggal akibat virus 2019-nCoV per hari ini Selasa (4/2/2020) adalah 425 orang dan 20.471 orang positif virus corona.

KJRI Hong Kong Larang Pekerja Migran Indonesia Pergi ke Cina

Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong mengeluarkan imbuan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) untuk tidak berpergian menuju Cina menyusul merabaknya virus corona di negeri panda tersebut.

Diketahui, sejak 30 Januari 2020 pemerintah Hong Kong menutup perbatasan dengan daratan Tiongkok.

"KJRI Hong Kong telah menegaskan kepada seluruh Agensi Penempatan PMI di Hong Kong bahwa seluruh PMI dilarang untuk pergi ke Tiongkok daratan."

"Apabila PMI sudah berada di Tiongkok daratan, maka Agensi harus memastikan bahwa PMI tersebut kembali ke Hong Kong secepatnya."

"Agensi juga diwajibkan untuk memastikan kondisi dan mendata keberadaan seluruh PMI di Hong Kong yang menjadi tanggung jawab mereka sesuai dengan Kode Etik Agensi Penempatan PMI," tulis KJRI dalam akun resmi sosial medianya.

Baca: Warga Natuna Berharap WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Cina Sehat dan Wilayahnya Kembali Damai

KJRI meminta agar PMI yang terdaftar di Hong Kong tapi masih berada di Cina untuk segera menghubungi nomor-nomor hotline di bawah ini:

KJRI Hong Kong
+852 6773 0466
+852 5294 4184

KJRI Hong Kong di Macau
+853 6273 6655

KBRI Beijing
+86 106 532 5486
+86 138 1128 4505
+86 131 4645 3974

KJRI Shanghai
+86 1356 4406 540

KJRI Guangzhou
+86 185 2037 5005

KDEI Taipei
+886 2875 26170

Kementerian Luar Negeri Jakarta
+62 812 9007 0027
pwni.bhi@kemlu.go.id Hotline

Kementerian Kesehatan Jakarta
+62 1500-567
kontak@kemkes.go.id

KJRI memastikan, PMI asal Indonesia berada dalam pantauan, monitor, serta mengupayakan bantuan jika diperlukan.

Baca: TERBARU Ilmuwan Deteksi Pergerakan Virus Corona, Ditemukan Menyebar Lewat Gagang Pintu

Diketahui, Pemerintah Hong Kong menetapkan level penanganan tertinggi (darurat) pada wabah virus corona per 25 Januari lalu.

Hong Kong menutup dua taman bermainnya yakni, Disneyland dan Ocean Park.

Tidak hanya itu, pemerintah juga menambah kebijakan libur sekolah dan izin bekerja bagi karyawan dari rumah.

Serta memutus semua jalur kereta api ke daratan Cina mulai Jumat pekan lalu.

Baca: Terawan Ungkap Ada Ibu Hamil dalam Rombongan 238 WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Cina

Sampai Senin pagi ini (3/2/2020), jumlah korban meninggal dunia akibat wabah virus corona di wilayah China mencapai 316 orang.

Dilaporkan pula, terdapat 1 kasus kematian yang terjadi di luar China.

Sementara, 17.238 orang positif terpapar virus corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas