Cerita Penyelamat Ribuan Hewan Peliharaan yang Terlantar dan Beresiko Mati Kelaparan di Wuhan
Penyelamat ribuan hewan peliharaan yang terlantar dan beresiko mati kelaparan di Wuhan menceritakan kisahnya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan hewan peliharaan yang terjebak di pusat wabah coronavirus yang mematikan di Wuhan, China beresiko mati kelaparan.
Hal itu diungkapkan para penyelamat dan aktivis hewan, melansir dari pemberitaan Sky News.
Peringatan itu muncul ketika para pegiat mengklaim pemerintah setempat telah menyerukan agar anjing dan kucing peliharaan dimusnahkan.
Sebab adanya kekhawatiran hewan-hewan itu dapat terinfeksi penyakit yang ditemukan di kota Wuhan, provinsi Hubei itu.
Walikota Wuhan, Zhou Xianwang, mengatakan pada konferensi pers bahwa lima juta orang telah meninggalkan kotanya menjelang Tahun Baru Imlek.
Berdasarkan angka ini, seorang pria yang berada di garis depan untuk upaya penyelamatan hewan-hewan terlantar itu memperkirakan ada 50.000 hewan peliharaan yang ditinggalkan di rumah-rumah penduduk Wuhan.
"Para sukarelawan di tim kami, termasuk saya, telah menyelamatkan lebih dari 1.000 hewan peliharaan sejak 25 Januari," tutur pria yang disebut Mr Mao itu.
Baca: YouTuber Allan Wangsa Meninggal Dunia, Semasa Hidup Dikenal Doyan Selfie Parody
Mr Mao mengatakan kepada wartawan bagaimana ia membobol satu persatu rumah atas permintaan pemiliknya untuk memberi makan dua kucing kelaparan yang telah terperangkap di dalam selama 10 hari.
Pemilik, yang telah meninggalkan Wuhan untuk liburan tiga hari tetapi tidak bisa kembali karena 'terkuncinya kota' mengaku menangis lega karena hewan peliharaan mereka aman.
Sky News mengaku untuk menyelamatkan para hewan, Tuan Mao memilih untuk tidak mengungkapkan nama aslinya karena keluarganya tidak tahu dia "keluar-masuk" di kota.
Coronavirus telah menyebabkan 425 kematian di Cina dan ada lebih dari 20.000 kasus penyakit yang dikonfirmasi berasal dari pasar satwa liar.
Di luar Cina, satu orang telah meninggal - di Filipina - dan setidaknya ada 171 kasus yang dikonfirmasi di 24 negara dan wilayah.
Humane Society International mengatakan, mereka mencurigai jumlah hewan peliharaan yang berisiko kelaparan di Wuhan lebih tinggi dari perkiraan Mao.
Juru bicara HSI, Wendy Higgins mengatakan merkea juga prihatin dengan laporan bahwa pemerintah setempat memerintahkan pemusnahan anjing dan kucing.
Baca: Andre Rosiade Ikut Grebek Kasus Prostitusi Online di Padang: Saya Tidak Ingin Kota Saya Kena Azab