Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bulan Madu di Kapal Pesiar Jepang, Pria Inggris Positif Terpapar Virus Corona, Sang Istri?

Seorang pria asal Inggris yang tengah berbulan madu positif terjangkit virus corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Bulan Madu di Kapal Pesiar Jepang, Pria Inggris Positif Terpapar Virus Corona, Sang Istri?
Richard Susilo
Kapal pesiar Diamond Princess ingin berlabuh di dermaga Yokohama kemarin (6/2/2020) pagi sekitar jam 08:15 waktu Jepang. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal Inggris yang tengah berbulan madu positif terjangkit virus corona.

Diketahui di antara 3.700 penumpang itu, ada 78 warga negara Inggris.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Kapal pesiar Diamond Princess ini telah berlabuh di Teluk Yokohama.

Akan tetapi, pemerintah Jepang menahan 3.700 penumpang dan awak kapal itu turun dari kapal.

Semua orang diisolasi di atas kapal dan tidak diizinkan keluar sampai wabah 2019-nCov berakhir.

Pria Inggris (74) yang positif virus corona itu, kini dipisahkan dari istrinya.

Seorang wartawan Reuters untuk Jepang, Mayu Yoshida membenarkan adanya satu warga Inggris yang terjangkit virus corona.

Berita Rekomendasi

Mayu juga mengatakan salah satu dari total 61 pasien itu sedang dalam keadaan kritis.

Seorang penumpang asal Inggris, David Abel mengakui salah satu orang dari 41 korban baru virus corona itu adalah temannya.

Pada sebuah video di Facebook, David Abel menyatakan keprihatinannya atas tragedi yang menimpa temannya itu.

"Ada satu hal yang membingungkan, salah satu orang yang makan malam bersama denganku selama di kapal positif terkena virus itu," ujar Abel.

"Pasti dia akan meninggalkan kapal hari ini juga."

"Kasihan, sekarang aku tidak tahu bagaimana perasaan pria itu."

Penderita yang terinfeksi virus Corona di keluarkan dari kapal pesiar Diamond Princess untuk di evakuasi di karantina di rumah sakit Yokohama.
Foto Richard Susilo
Penderita yang terinfeksi virus Corona di keluarkan dari kapal pesiar Diamond Princess untuk di evakuasi di karantina di rumah sakit Yokohama. Foto Richard Susilo (Richard Susilo)

Dia menyayangkan pasangan suami istri itu harus dipisahkan.

"Pria itu harus dikarantina di rumah sakit sedangkan istrinya tidak bisa pergi dari kapal karena tidak menunjukkan gejala apapun," tambah Abel.

Pemerintah Jepang melakukan karantina massal pada 3.700 orang di dalam Kapal Pesiar Diamond Princess.

Karantina akan dilakukan selama dua pekan.

Peningkatan jumlah korban virus corona, menambah kekhawatiran bagi ribuan penumpang yang saat ini terjebak di kabin mereka.

Meskipun kapal menurunkan jangkar di Pelabuhan Yokohama, namun mereka tidak diperkenankan untuk turun.

Mereka hanya diizinkan menghirup udara bebas dari atas kapal, pada Kamis (6/2/2020).

Berawal dari Seorang Kakek dari Hong Kong

Sebelumnya diberitakan, seorang pria asal Hong Kong (80) dinyatakan positif terkena virus corona.

Operator Carnival Japan dalam keterangan tertulis menyatakan, si penumpang tidak mengunjungi klinik di kapal selama pelayaran.

"Berdasarkan keterangan rumah sakit tempatnya dirawat, kondisi pris itu stabil, dan infeksi tak ditemukan di anggota keluarganya," jelas Carnival Japan dikutip dari Kompas.com.

Carnival Japan melanjutkan, keberangkatan kapal pesiar dari Yokohama diperkirakan bakal terlambat selama 24 jam atau lebih.

Setelah kasus kakek 80 tahun itu, tak lama  10 korban lainnya menyusul dinyatakan positif.

Korban terus berjatuhan, hingga kini totalnya ada 61 pasien dari kapal pesiar Diamond Princess yang dilarikan ke rumah sakit.

UPDATE Pasien Virus Corona hingga Jumat, 7 Februari 2020: 565 Orang Meninggal Dunia, 1.565 Sembuh.
UPDATE Pasien Virus Corona hingga Jumat, 7 Februari 2020: 565 Orang Meninggal Dunia, 1.565 Sembuh. (Tangkap Layar Thewuhanvirus.com)

Virus corona, yang berasal dari lokasi perdagangan hewan liar di Pasar Seafood Huanan di Wuhan, Provinsi Hubei, sudah membunuh 639 orang.

Jumlah tersebut membuat patogen itu melampaui angka kematian 349 orang saat wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) di China pada 2002-2003.

Lebih dari 31.000 orang juga terinfeksi penyakit dengan kode 2019-nCov itu, dan memaksa Badan Kesehatan Dunia (WHO) menerapkan status darurat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas