Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter di China yang Diancam Polisi karena Peringatkan Kemunculan Virus Corona Akhirnya Meninggal

Dokter Li Wenliang, dokter di China yang sempat memberi peringatan munculnya virus Corona di awal-awal wabah akhirnya meninggal dunia.

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Dokter di China yang Diancam Polisi karena Peringatkan Kemunculan Virus Corona Akhirnya Meninggal
BBC
Dr Li memposting foto dirinya yang tengah dalam perawatan setelah terinfeksi virus Corona. Ia memposting foto pada 31 Januari 2020, sehari setelah ia dinyatakan terinfeksi virus Corona (bbc.com) 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Li Wenliang, dokter di China yang sempat memberi peringatan munculnya virus Corona di awal-awal wabah akhirnya meninggal dunia.

Setelah memberi peringatan tentang munculnya virus Corona, Li sempat diancam dibawa ke pengadilan oleh polisi. 

Dr Li meninggal akibat virus Corona yang menular dari pasien yang ia tangani.

Dikutip dari laman South Morning China Post, Jumat (7/2/2020), Rumah Sakit Pusat Wuhan mengkonfrimasi kabar meninggalnya Dr Li.

Beberapa jam sebelumnya, kabar kematian Dr Li dibantah.

"Dalam perang melawan epidemi pneumonia dari infeksi virus Corona, dokter mata rumah sakit kami, Li Wenliang, sayangnya terinfeksi. Dia meninggal setelah semua upaya yang kami lakukan untuk menyembuhkannya. Kami sangat berduka atas kematiannya," kata pihak rumah sakit di akun resmi Weibo.

Li meninggal pada Jumat pukul 2.58 dini hari dalam usia 34 tahun. 

BERITA REKOMENDASI

Awalnya, kabar kematian Li menyebar dan dipublikasikan oleh media China.

Namun, kabar itu dibantah oleh pihak rumah sakit dengan mengatakan Li masih hidup meski kritis.

Berita tentang kematian Li di sejumlah media di antaranya Beijing News dan Global Times memicu ucapan cuka cita dari warganet di media sosial China.

Ucapan duka juga datang dari lembaga-lembaga yang berusaha mencegah penyebaran virus corona.

"Kami sangat menyesal mendengar hilangnya pekerja garis depan mana pun yang berkomitmen untuk merawat pasien. kita harus berduka atas kematiannya bersama rekan-rekannya," kata Michael Ryan, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO.


Media sosial Tiongkok dibanjiri dengan kemarahan sekaligus ucapan duka atas kematian Li dengan menyalakan lilin. 

Beberapa warganet menuntut agar pihak berwenang meminta maaf atas cara mereka memperlakukan Li.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas