Kisah Dokter Li yang Berjuang Basmi Virus Corona hingga Akhir Hayatnya: Sempat Dituduh Sebar Hoax
Kisah Dokter Li yang Berjuang Basmi Virus Corona hingga Akhir Hayatnya: Sempat Dituduh Sebar Hoax
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
"Tidak ada polisi yang meminta maaf padamu,"
"Kau bisa menjadi pahlawan nasional, tapi kelalaian tugas telah merenggut nyawamu, bersama dengan beberapa ratus nyawa tak berdosa lainnya," tulis seseorang di Weibo.
"Dokter Li memberi tahu masyarakat dengan mengorbankan nyawanya."
"Tapi kantor polisi Wuhan masih belum mengingat peringatan teguran itu bahkan setelah kematiannya," tulis netizen lain.
Peringatan Pertama dari Dokter Li
Pada 30 Desember 2019 lalu, Li memperingati beberapa rekan kerjanya di grup chat online akan munculnya virus mematikan serupa SARS.
Virus itu telah menjangkiti beberapa pasien di rumah sakit Wuhan, mereka semua dikarantina.
Di hari yang sama, otoritas kesehatan lokal mengumumkan adanya 27 kasus virus baru, sebagian besar dari kasus itu ada hubungannya dengan pasar ikan di Wuhan.
Dokter Li, bersama 7 orang lain termasuk 3 dokter, berusaha memberi peringatan lewat media sosial.
Namun, mereka malah dipanggil polisi dan dituduh menyebar keributan.
Dokter Li diminta menandatangani surat pernyataan tak akan lagi menyebarkan kekhawatiran soal virus baru itu.
Pada awal Januari 2020, media China CCTV memberitakan ada delapan orang di Wuhan yang dianggap menyebarkan gosip.
"Dunia maya bukan berarti tidak ada hukum, polisi tidak akan toleransi terhadap tindakan ilegal yaitu memalsukan atau menyebarkan desas-desus yang mengganggu tatanan sosial," ujar laporan tersebut.
Mengenai pemberitaan tersebut, Dokter Li mengaku hanya mendapat teguran.