Positif Virus Corona, Pria Ini Terpaksa Tinggalkan Putranya yang Lumpuh Sendirian hingga Meninggal
Seorang pria terpaksa meninggalkan putranya yang lumpuh karena positif corona dan harus dikarantina. Sang anak kemudian meninggal.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Dua pejabat Partai Komunis di Provinsi Hubei dipecat, setelah seorang remaja cacat meninggal tanpa perawatan yang layak selama enam hari.
Remaja bernama Yan Cheng tersebut harus tinggal seorang diri tanpa ada bantuan setelah kerabatnya dikarantina karena virus corona jenis baru (2019-nCoV).
Cheng yang menderita kelumpuhan otak, meninggal pada Rabu (29/1/2020), saat berada dalam pengawasan pejabat Kota Huajiahe, Hongan, Provinsi Hubei.
Huajiahe diketahui berada sekitar 100 kilometer dari Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran wabah virus corona.
Dikutip Tribunnews dari South China Morning Post, ayah Cheng, Yan Xiaowen, mempercayakan perawatan sang putra kepada kader dan dokter desa.
Baca: 10 Orang Terjangkit Virus Corona usai Hadiri Perjamuan Imlek di Wuhan, 30 Lainnya Diduga Terinfeksi
Baca: Baru 30 Jam Lahir, Bayi Ini Positif Virus Corona. Munculkan Kekhawatiran Baru
Namun, menurut sebuah laporan, kader dan dokter desa tidak berusaha maksimal untuk memenuhi tanggung jawab mereka.
Akibatnya, sekretaris Partai Komunis di Huajiahe, Wang Baoquan, dan Wali Kota Huajiahe, Peng Zhihong, dipecat.
Sementara pihak terkait yang juga bertanggungjawab atas kematian Cheng, diperkirakan akan didisiplinkan.
Meski begitu, penyebab kematian Cheng hingga saat ini belum diketahui.
Sebelumnya, ayah Cheng dan adik laki-lakinya 11 tahun yang penderita autis, dikarantina pada 24 Januari 2020 setelah mengeluh demam.
Keduanya pergi meninggalkan Cheng tanpa perawatan, makanan ataupun teman.
Xiaowen dikonfirmasi positif virus corona dan dikirim ke rumah sakit daerah untuk perawatan, beberapa jam sebelum Cheng meninggal.
Belum diketahui apa yang terjadi pada putra Xiaowen yang berusia 11 tahun.
Saat dikarantina, Xiaowen memohon bantuan melalui Weibo pada Selasa (28/1/2020), karena merasa khawatir Cheng tidak mendapat perawatan tepat.