Positif Virus Corona, Pria Ini Terpaksa Tinggalkan Putranya yang Lumpuh Sendirian hingga Meninggal
Seorang pria terpaksa meninggalkan putranya yang lumpuh karena positif corona dan harus dikarantina. Sang anak kemudian meninggal.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Saya punya dua putra cacat. Putra sulungku Yan Cheng menderita celebral palsy.
Baca: Virus Corona Sebabkan Masker Langka, Kemenkes Pastikan Stok di Natuna Aman
Baca: Dampak Akibat Wabah Virus Corona Belum Teratasi, Maskapai Penerbangan Rugi Besar
Dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dia tidak bisa berbicara atau menjaga dirinya sendiri.
Dia sudah berada di rumah sendirian selama enam hari, tanpa seorangpun memandikannya atau mengganti pakaiannya.
Dan dia tidak makan atau minum," tulis Xiaowen yang kemudian dihapusnya.
Sebelum mengeluh demam, Xiaowen dan keluarganya melakukan perjalanan dari Wuhan menuju desa leluhur mereka pada 17 Januari 2020 untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Tiga hari kemudian, Xiaowen merasa tidak enak badan.
Di sisi lain, Damihexiaomi (komunitas untuk keluarga anak autis dan kondisi lainnya di WeChat), melaporkan seorang bibi telah memberi makan Cheng tiga kali dalam sehari.
Namun, bibi tersebut mengubah jadwal dan hanya memberi makan Cheng sebanyak dua kali.
Hal ini dikarenakan kondisi kesehatan si bibi semakin memburuk.
Sehari sebelum Cheng meninggal, si bibi sempat melihat keponakannya tersebut.
Berita kematian Cheng membuat warganet geram.
Baca: Update Virus Corona: Kondisi WNI yang Positif Corona di Singapura Mulai Stabil
Baca: Update, 31 Ribu Orang Positif Corona, 637 di antaranya Meninggal Dunia
"Anak seseorang meninggal. Mengapa mereka hanya dipecat dari pekerjaannya?"
"Kader desa, kamu tahu berapa banyak makananan yang harus kamu makan dalam sehari. Bagaimana anda bisa lupa berapa banyak makanan yang harus diberikan pada orang lain?"
Sementara itu, seorang pejabat di Kementerian Urusan Sipul, Chen Yueliang, mengatakan orang-orang berkebutuhan khusus dan keluarga kurang mampu harus menjadi target utama perawatan.