Soal Penyelidikan Pesawat Ukraina dan Kebocoran Audio, Iran Sebut Tetap Kerja Sama dengan Ukraina
Iran Menyatakan Akan Bekerja Sama dengan Ukraina dalam Penyelidikan Kecelakan Pesawat Ukraina International Airlines Meski Ada Kebocoran Audio
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, pilot menuturkan ia melihat cahaya di Bandar Udara Payam, dekat tempat rudal anti-pesawat Torl M-1 Guard diluncurkan.
Sementara itu, pengawas lalu lintas udara mengatakan tidak ada laporan masuk kepada mereka.
Namun, dalam percakapan sang pilot bersikeras.
"Itu adalah cahaya rudal," kata pilot.
"Apakah kamu tidak melihat sesuatu lagi?," tanya petugas.
"Itu adalah ledakan. Kami melihat cahaya yang sangat besar di sana, saya tidak benar-benar tahu apa itu," tutur pilot.
Merespon laporan tersebut, pengawas lalu lintas udara lantas mencoba melakukan kontak dengan pesawat Ukraina tetapi tidak berhasil.
Diberitakan, informasi radar pelacakan penerbangan yang dapat diakses publik ini menunjukan, Pesawat Aseman Airlines dengan nomor penerbangan No. 3768 cukup dekat dengan Teheran untuk melihat ledakan tersebut.
Dikutip CBS NEWS, disebutkan pejabat Iran seharusnya segera memiliki akses ke rekaman audio kontrol lalu lintas udara.
Zelensky mengatakan, rekaman tersebut menunjukan bahwa Iran tahu sejak awal bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal.
"Rekaman itu, memang menunjukkan bahwa pihak Iran tahu sejak awal bahwa pesawat kami ditembak jatuh oleh rudal, mereka sadar akan ini pada saat penembakan," terang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sementara itu, pihak berwenang Iran mengutuk publikasi audio rekaman itu sebagai tindakan tidak profesional.
Pihak Iran mengatakan audio rekaman itu merupakan laporan rahasia.
"Tindakan oleh Ukraina ini membuat kami tidak ingin memberi mereka bukti lagi," kata Kepala Penyelidik Iran, Hassan Rezaifar.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)