Dokter Li Wenliang Meninggal, Sempat Dianggap Menyebarkan Berita Bohong Terkait Virus Corona
Peringatan yang ia keluarkan membuatnya sempat berurusan dengan polisi setempat. Ia dianggap menyebarkan berita bohong.
Editor: Dewi Agustina
Ia adalah satu dari delapan orang yang diselidiki oleh polisi karena "menyebarkan desas-desus".
Pada akhir Januari, Dr Li menerbitkan salinan surat itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang telah terjadi. Saat itu pemerintah setempat sudah meminta maaf kepadanya, tetapi terlambat.
Baca: Pedagang Kaget Temukan Telur Asin Diduga Palsu, Warnanya Cokelat dan Rasanya Getir
Baca: Tim Indonesia Juara Kedua Kompetisi Patung Salju Sapporo di Hokkaido Jepang
Dalam beberapa minggu di bulan Januari, para pejabat di Wuhan berkeras bahwa penularan hanya terjadi pada orang yang melakukan kontak dengan hewan yang tertular.
Tak ada panduan diterbitkan untuk melindungi dokter yang merawat.
Namun seminggu sesudah kunjungan polisi, Dr Li merawat seorang perempuan yang menderita glaukoma. Ia tak tahu bahwa pasiennya itu terinfeksi virus corona.
"Kami harap Anda mampu tenang dan ini tercermin dalam perilaku Anda," kata polisi dalam surat peringatan untuk Dr Li.
Dalam unggahannya di Weibo ia menggambarkan bahwa pada tanggal 10 Januari ia mulai batuk-batuk.
Di hari berikutnya ia demam dan dua hari kemudian ia dirawat di rumah sakit. Kedua orang tuanya juga sakit dan dirawat.
Baru sepuluh hari kemudian pada 20 Januari, China mengumumkan keadaan darurat akibat wabah.
Dr Li mengatakan ia menjalani tes beberapa kali untuk virus corona dan semuanya negatif. Tanggal 30 Januari ia mengunggah lagi: "Hari ini, tes asam nukleus hasilnya positif. Akhirnya ada kejelasan."
Ia menambahkan unggahannya dengan emoji anjing yang matanya mendelik dan lidah menjulur. Unggahan itu segera mendapat ribuan komentar dukungan.
"Dr Li Wenliang adalah seorang pahlawan," kata seorang pengguna, sembari khawatir terhadap perlakukan terhadap Dr Li dari negaranya sendiri.
Baca: Mengaku Viralkan Ulah WO Bodong Pandamanda, MC Ini Menenangkan Calon Pengantin, Kalian Harus Senyum
Baca: 41 WNA Ditolak Masuk Bali, 22 Warga Negara China Perpanjang Izin Tinggal Terpaksa
"Di masa depan, bisa jadi dokter akan takut untuk menyatakan peringatan dini ketika mereka melihat tanda-tanda penyakit menular."
"Kesehatan publik membutuhkan puluhan juta orang seperti Li Wenliang," kata satu komentar.