Warga Singapura Antre Belanja 2 Km setelah Status Wabah Virus Corona Naik & Kegiatan akan Diliburkan
Status wabah virus corona di Singapura meningkat jadi oranye, rencananya kegiatan sekolah dan eksternal akan diliburkan hingga akhir Maret 2020.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Ini akan menciptakan kepanikan yang tidak semestinya dan tidak membantu situasi yang dihadapi," katanya.
Singapura Menaikkan Tingkat DORSCON Menjadi Oranye
Pemerintah Singapura resmi menaikan tingkat Disease Outbreak Response System Condition (DORSCON) dari kuning menjadi Oranye, Jumat (7/2/2020).
Secepatnya, sekolah-sekolah akan meliburkan kegiatan sekolah dan kegiatan eksternal hingga akhir Maret 2020.
Seluruh sekolah dan guru akan terus menerapkan langkah-langkah belajar mengajar yang sudah diumumkan, yakni berupa majelis berbasis kelas.
Menteri Kesehtaan Singapura Gan Kim Yong memberikan tanggapan terkait wabah virus corona.
"Saya mengerti bahwa warga Singapura cemas, khawatir dan ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang virus ini," kata Mr Gan dikutip dari CNA Singapura.
Baca: Status Medsos Li Wenliang Pahlawan Virus Corona untuk Anak Sebelum Meninggal, Kini Mustahil Terwujud
Mr Gan mengatakan, membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk menyelesaikan persoalan wabah virus corona.
Sehingga, diperlukan tindakan pencegahan untuk mengurangi jatuhnya korban.
"Informasi baru muncul setiap hari, membutuhkan waktu untuk diselesaikan, mungkin berbulan-bulan."
"Hidup tidak bisa terhenti, tetapi kita harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan dan melanjutkan hidup," paparnya.
Mr Gan menambahkan, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi ini dan menjaga keamanan warga Singapura.
Sementara itu, DORSCON adalah sistem kode warna yang memiliki kategori Hijau, Kuning, Oranye, dan Merah untuk menunjukkan situasi suatu wabah penyakit.
Hal ini juga menunjukkan apa yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak infeksi dari wabah penyakit.
DORSCON oranye sendiri berarti bahwa penyakit ini dianggap parah dan menyebar dengan mudah dari orang ke orang, tetapi belum menyebar terlalu luas.
(Tribunnews.com/R Agustina)