Penembakan Massal Terjadi di Thailand, Pelaku Merupakan Aparat Militer Berpangkat Sersan Mayor
Terjadi penembakan massal pada hari Sabtu, 8 Februari 2020 pada pukul 15.30 waktu setempat di Thailand, dikabarkan hingga menewaskan 29 korban.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Penembakan brutal terjadi pada hari Sabtu (8/2/2020) pukul 15.30 waktu setempat di Thailand.
Dilansir dari tayangan Kompas TV, Pelaku menembak tanpa arah hingga menewaskan 29 korban.
Dilansir dari bbc.com, pelaku penembakan di Thailand ini diketahui bernama Jakrapath Thomma, tentara yang berpangkat sersan mayor.
Terungkap bahwa sebelumnya pelaku sempat melakukan live di sosial media Facebook.
Dia menyampaikan rencana dari aksi kejahatan yang dilakukan pada hari itu.
Selain live di Facebook dia juga sempat melakukan selfie dan menuliskan bahwa ini akan menjadi waktu baginya untuk bersenang-senang.
Tidak hanya itu, dia juga menuliskan "tidak ada yang bisa menghindari kematian".
Baca: Kasus Penembakan di Thailand oleh Jakraphanth Thomma: 29 Orang Meninggal, Ini Kisah Kesaksian Warga
Baca: 4 Fakta Penembakan Korat oleh Tentara Thailand: Tewaskan 26 Orang hingga Sempat Update Status FB
Jakraphanth sempat berfoto dengan memperlihatkan dirinya yang mengenakan helm tentara dan berpakaian taktis lengkap.
Sebelumnya diketahui bahwa dia sempat menyerang komandannya di sebuah markas militer di Sutham Phithak.
Ia membunuh komandannya, Kolonel Anantharot Krasae, kemudian ia mencuri semua senjata yang ada di kamp militer tersebut.
Tidak hanya sang komandan, ia juga kabarnya membunuh wanita berusia 63 tahun, yang diketahui merupakan mertua dari komandannya itu.
Selain mengambil senjata, dia juga mengambil kendaraan jenis Humvee yang ada di kamp militer tersebut.
Kemudian dia melanjutkan aksinya tersebut dan menyerang sebuah pusat perbelanjaan.
Hal ini dibuktikan dari rekaman media lokal yang menunjukkan bahwa pelaku terlihat keluar dari kendaraannya dan mulai menyerang warga setempat.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa pelaku masuk ke pusat perbelanjaan dengan senapan terangkat.
Tentara ini diketahui menembaki area kuil Buddha dan Mal di Kota Bangkok Thailand.
Dia melakukan penembakan massal tanpa menentukan target apapun.
Pihak kementerian Thailand melaporkan bahwa akibat dari kejadian ini, ada 29 orang meninggal setelah terkena tembakan dari tentara ini.
Dilansir dari kompas.com, pelaku yang berprofesi sebagai tentara ini berpangkat sersan mayor, dan diprakirakan berusia 32 tahun.
Masyarakat di bantu oleh aparat setempat menjauh dari lokasi kejadian.
Pasukan keamanan terlihat berjaga dan berada di kompleks dan berusaha menyelamatkan masyarakat yang sedang berada di lokasi kejadian.
Motif penembakan yang dilakukan oleh tentara ini, memang belum diketahui secara jelas tujuannya.
Namun pihak berwenang mempercayai bahwa aksi kejahatan pelaku ini dilakukan karena adanya perselisihan pribadi tentang penjualan properti antara pelaku dengan kerabat dekatnya.
Namun para pejabat negara mengatakan bahwa pelaku diduga mengalami gangguan mental.
Tak lama setelah itu pada pukul 03.00 WIB, terdengar tembakan saat pasukan keamanan mencoba menggerebek pria bersenjata tersebut.
Saat melakukan penggrebekan, dikabarkan bahwa satu anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya cidera.
Dilaporkan bahwa pria bersenjata ini sempat berusaha melarikan diri melalui belakang gedung pusat perbelanjaan.
Baca: Update Penembakan di Thailand, 29 Warga Tewas, Ibu Menyetir hingga Remaja Berkendara Ditembak
Baca: Momen Pengunjung Mall Dievakuasi Saat Penembakan di Thailand: Sembunyi Lemari hingga Kamar Mandi
Pihak keamanan Thailand sempat membawa ibu dari pelaku ke pusat perbelanjaan itu, untuk mencoba membujuk pelaku agar menyerah.
Selain menyebabkan banyak korban tewas dan terluka, akibat kejadian ini suasana di luar gedung menjadi kacau karena terjadi kebakaran.
Kebakaran ini disebabkan karena tabung gas meledak akibat terkena peluru dari tembakan yang dilancarkan pelaku.
Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul, menyatakan bahwa pada awal kejadian sudah ada 16 orang tewas dilokasi penembakan dan 4 lainnya meninggal di rumah sakit.
Kemudian sebanyak 31 orang terluka dan 10 orang lainnya dikabarkan kritis.
Korban meninggal hingga kini dikabarkan berjumlah 29 orang.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengikuti perkembangan dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga mereka yang terbunuh.
Dilansir dari wsj.com, pasukan keamanan pada hari Minggu (9/2/2020) berupaya menembak mati pelaku penembakan massal ini.
Warga Thailand berbondong-bondong melayat dan menghadiri upacara peringatan bagi para korban penembakan massal di Nakhon Ratchasima, Thailand.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)