Remaja Perempuan Eks ISIS di Suriah Menangis dan Rindu dengan Suasana Damai di Indonesia
Kami membuat keputusan bahwa kami ingin keluar dari ISIS. Kami ingin pergi ke Turki untuk menyelamatkan hidup kami.
Editor: Hasanudin Aco
Situasi mencekam seperti itu tidak seperti kehidupan Anda saat tinggal di Indonesia?
Ya.
Bagaimana Anda membandingkan situasi seperti itu dengan kehidupan Anda di Indonesia?
Saya sangat takut tetapi kemudian saya berkata kepada ibu saya. Dia hanya berusaha menenangkan saya dan minta bersabar. Karena apa yang bisa kita lakukan? Kami di sini dan pesawat datang untuk menyerang kami di sini.
Dan, apakah Anda berpikir ketika meninggalkan Indonesia, keluarga, teman-teman, serta rumah,bahwa kondisinya akan seperti sekarang?
Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa ayah saya akan membawa kami ke sini.
Ketika saya masih sekolah, saya benar-benar ingin menjadi dokter, dan saya sangat suka belajar. Ayah saya berkata 'kamu akan masuk universitas kedokteran di sana'.
Tapi setelah kami pergi, dia meminta maaf kepada saya. Ayah saya berkata 'saya minta maaf, saya kira sulit buatmu untuk mewujudkan cita-citamu dengan kondisi seperti ini'.
DELIL SOULEIMAN/AFP/Keseharian di Kamp Al-Hol
Di wilayah yang dikuasai ISIS, saya ingin masuk universitas kedokteran, tetapi mereka tidak menjanjikan saya bakal mendapatkannya, karena saya tidak memiliki ijazah.
Jadi, saya hanya belajar di rumah, di rumah seperti ini (tertawa kecil).
Kehidupan yang sangat berbeda ya...
Ya, sangat berbeda.
Anda sekarang sudah berada di kamp pengungsianselama hampir dua tahun. Anda memiliki teman di sini? Apakah ini tempat yang mudah untuk ditinggali?