Beredarnya Video Dewi Sukarno Dari Jepang Menghebohkan Masyarakat Indonesia
Sebuah video beredar entar dari mana sumbernya, mengenai Dewi tersebut menanggapi lekak lekuk tubuh Dewi yang menari tampak seksi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Peringatan perayaan pesta ulang tahun Ratna Sari Dewi Soekarno ke 80 di Hotel New Otani berlangsung 6 Februari lalu.
Namun video perayaan di sebuah bar di Tokyo, kelanjutan dari pesta ulang tahun di hotel tersebut, membuat heboh banyak warga Indonesia lewat penyebaran whatsapp grup (WAG) .
"Wah Ratna Sari Dewi Soekarno telah menikmati cara hidupnya dengan caranya sendiri nih," ungkap Karina dalam sebuah WAG.
Yang lain juga ikut menanggapi dengan berbagai komentar seperti "Buset seksi euy tariannya." Ada pula komentar "Aduuuh isteri Presiden kok kayak gitu ya," dan sebagainya.
Sebuah video beredar entar dari mana sumbernya, mengenai Dewi tersebut menanggapi lekak lekuk tubuh Dewi yang menari tampak seksi dengan seorang pria non Jepang kepala botak.
Sumber Tribunnews.com mengungkapkan lelaki itu adalah Cetin Candan Chief Operating Officer at Kibarer Development.
Dewi menari sangat bebas sesuai seleranya sendiri bersama lelaki tersebut di bawah alunan penyanyi Jepang yang menyanyikan lagu Copacabana.
Sebagai informasi, dulu Dewi adalah seorang geisha yang bekerja di klub Copacabana di Tokyo. Klub malam tersebut adalah klub elit kalangan tinggi seperti para pejabat pemerintah, orang kaya dan sebagainya. Namun kini sudah tidak ada alias bangkrut.
Christiano Wibisono kepada Tribunnews.com mengomentari terkait Bung Karno pula.
"Saya sebenarnya sedang editing buku Seandainya dinasti Menteng kencan dengan Glodok. Membayangkan secara imajiner elite pribumi dan non pribumi bersatu padu, maka Indonesia sudah akan jadi lebih maju dan pasti jadi negara ke-4 bahkan ke-3 di dunia," ungkapnya.
Menurutnya, seandainya Bung Karno kencan dengan Oei Hui Lan putri kedua Oei Tiong Ham, menarik mungkin, tambahnya.
"Justru karena lobby Bung Karno Oei Tjong Hauw (putra mahkota Oei Tiong Ham, anggota BPUPKI putus setelah Oei tjong Hauw wafat 1950, maka pada1961 OTHC disita jadi BUMN RNI. Sejarah Indonesia penuh rasialisme, kalau bisa mengubah diri tidak rasialis Indonesia pasti jauh lebih maju. itu tema besar buku saya. Tapi baru di edit saat ini," tambahnya lagi.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com