Fakta di Balik Merah Kota Wuhan dari Satelit, Sering Kremasi Hingga Larangan Buka Kantong Jenazah
Fakta dibalik merah menyala kota Wuhan dilihat dari satelit. Proses kremasi besar-besaran hingga larangan membuka kantong jenazah.
Editor: Octavia Monalisa
TRIBUNNEWS.COM - Merebaknya virus corona membuat Pemerintah Wuhan, China putuskan kremasi semua mayat dan dilarang membukanya.
Tak ada pilihan lain bagi Pemerintah Wuhan, China untuk mengeksekusi mayat korban virus corona selain mengkremasinya.
Siapa sangka, keputusan Pemerintah Wuhan, China untuk mengkremasi semua mayat korban meninggal virus corona terekam dalam foto Satelit.
Dilihat dari Satelit, Wuhan kota pusat virus corona terlihat berwarna merah menyala.
• Nekat Tak Mau Pakai Masker & Tetap Fitnes, Binaragawan Ini Tewas Usai 4 Hari Melawan Virus Corona
• Mati Sia-sia! Pria Ini Bunuh Diri Usai Mengira Terinfeksi Virus Corona, Ternyata Penyakitnya Sepele
Ilmuwan pun mengklaim arti warna merah menyala tersebut adalah akibat dari keputusan Pemerintah China yang meminta agar semua mayat langsung dikremasi besar-besaran.
Sebelumnya petugas kremasi pun sempat mengeluhkan kelelahan bekerja lantaran bertambahnya jumlah korban meninggal virus corona.
Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) yang dikutip oleh South China Morning Post, Hingga Kamis (13/2/2020) sebanyak 1.357 orang dilaporkan telah meninggal dunia akibat virus corona.
Bertambahnya jumlah korban meninggal akibat virus corona membuat pihak kremasi pun bekerja lebih keras.
Foto satelit menunjukan tingkat Sulfur Dioksida (SO2) yang sangat tinggi di kota asal virus Corona, yaitu Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Minggu (9/2/2020).
Selain di Kota Wuhan, citra Satelit juga menunjukan tingkat SO2 yang tinggi terjadi di Kota Chongqing.