Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalani Prosedur Menyakitkan, Payudara Gadis di Kamerun Disetrika, Agar Tidak Alami Pelecehan Seksual

Para gadis di Kamerun harus jalani prosedur menyakitkan dengan konsekuensi dan tekanan psikologis jangka panjang demi hindari pelecehan seksual

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Jalani Prosedur Menyakitkan, Payudara Gadis di Kamerun Disetrika, Agar Tidak Alami Pelecehan Seksual
Philip Obaji Jr/Al Jazeera
Cameroonian Women and girls living in the Ogoja settlements for refugees in Nigeria face high levels of sexual harassment and assault 

TRIBUNNEWS.COM - Bagi kebanyakan anak, ulang tahun merupakan sebuah perayaan.

Hal tersebut tidak berlaku bagi gadis Kamerun, yang berinisial M (10).

Bagi M, seorang pengungsi dari Kamerun yang saat ini tinggal di Nigeria, tepatnya di Ogoja, negara bagian Cross River, saat ia berusia 10 tahun merupakan tanda dimulainya siksaan yang melelahkan.

Payudara para gadis muda disetrika dengan batu panas oleh sang ibu.

Setiap pagi, para tetangganya, membantu memegangi kaki gadis M dengan kuat.

Sementara sang ibu mengambil alu panas yang membara langsung dari api, dan menekannya ke dada sang putri.

Dilansir Al Jazeera, tindakan itu dilakukan untuk meratakan payudara sang anak gadis.

Berita Rekomendasi

Prosedur ini dilakukan secara berulang selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Diketahui, prosedur itu dijalankan dengan maksud menghentikan pertumbuhan payudara para gadis muda Kamerun itu.

"Rasanya seperti mereka menempatkan api yang nyata di payudaraku," kata M.

"Aku menderita sejak hari pertama," terangnya.

Cameroonian Women and girls living in the Ogoja settlements for refugees in Nigeria face high levels of sexual harassment and assault
Cameroonian Women and girls living in the Ogoja settlements for refugees in Nigeria face high levels of sexual harassment and assault (Philip Obaji Jr/Al Jazeera)

Kekerasan Berbasis Gender

Melihat tingginya tingkat pelecehan seksual di lingkungannya, Ibu A bertekad pada upayanya untuk membuat sang anak menjadi kurang diinginkan bagi pria.

"Aku hanya tidak ingin dia menjadi target anak laki-laki di sekitarnya," kata Ibu A.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas