WNI yang Dikarantina Karena Virus Corona di Kapal Diamond Princess Minta Tolak Angin dan Mi Instan
Sebanyak 248 orang, termasuk 218 di kapal pesiar, satu petugas karantina, 12 di pesawat sewaan, dan 17 turis lainnya, dikonfirmasi di dalam negeri.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JEPANG - Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikarantina di atas Kapal Pesiar Diamond Princess karena virus Corona meminta dibawakan cairan pereda masuk angin seperti Tolak Angin dan mi instan seperti Indomie.
Pada twitter-nya yang telah terverifikasi @KBRITokyo dijelaskan bahwa dua pegawai KBRI mengantar permintaan WNI itu ke petugas pelabuhan untuk selanjutnya diantarkan ke WNI yang membutuhkan.
"KBRI Tokyo (12Feb) mengantar cairan Pereda Masuk Angin yang diminta WNI yg sedang di atas kapal Diamond Princess yang sedang dikarantina utk observasi di Yokohama, sekaligus Mie Instan dan Vitamin C. Foto: barang diantar staf KBRI Tokyo ke petugas pelabuhan. #NegaraMelindungi," tulis twitter @KBRITokyo beberapa jam lalu.
Lima hari lagi
Tersisa lima hari lagi masa karantina penumpang dan kru kapal pesiar di Jepang selesai.
Hingga Kamis (13/2/2020), dilaporkan jumlah orang yang positif virus corona di kapal itu mencapai 218 orang.
Baca: Ini Penjelasan Ahli Soal Virus Corona Negatif di Indonesia, Benarkah karena Cuaca dan Matahari?
Kapal Diamond Princess harus disandarkan di Pelabuhan Yokohama, sejak (3/2/2020).
Ada sekitar 3.700 orang dalam kapal tersebut, diantaranya adalah 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, sampai hari ini seluruh WNI yang menjadi kru kapal dalam keadaan sehat.
"Konfirmasi tidak ada WNI yang terinfeksi virus korona. 78 WNI sampai saat ini dalam keadaan sehat," kata Judha melalui pesan singkatnya, Jumat (14/2/2020).
Judha mengatakan, pemerintah melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo terus melakukan komunikasi dengan otoritas setempat, untuk mengetahui perkembangan penanganan karantina di kapal.
KBRI Tokyo rutin mengirimkan bantuan berupa makanan instan dan vitamin C untuk para ABK WNI, serta memantau kondisi para ABK melalui grup WhatsApp.
Kemlu bekerja sama dengan Kementrian Perhubungan telah memanggil dua perusahaan manning agency yang memberangkatkan para kru WNI untuk memastikan pelindungan bagi mereka.
Baca: Bukan karena dari Bali, Kemenkes Duga Warga China Positif Virus Corona saat tiba di Shanghai
Kemlu juga telah menghubungi keluarga para kru WNI untuk menyampaikan perkembangan terakhir.