1.300 Petugas Medis di China Dinyatakan Terinfeksi Virus Corona
Otoritas kesehatan China mengumumkan bahwa 1.303 pekerja medis telah didiagnosis atau diduga menderita penyakit karena virus corona.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Otoritas kesehatan China mengumumkan bahwa 1.303 pekerja medis telah didiagnosis atau diduga menderita penyakit karena virus corona.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) mengatakan pada hari Senin bahwa pada 11 Februari ada lebih dari 3.000 kasus virus korona di antara pekerja medis, 1.716 di antaranya telah dites positif dan menunjukkan gejala virus corona.
Beberapa jam setelah jumlah itu dirilis, pihak berwenang mengumumkan bahwa Liu Zhiming, kepala Rumah Sakit Wuchang di Wuhan, pusat wabah di China tengah, meninggal dalam usia 50 tahun.
Istri Liu mengatakan kepada Red Star News, sebuah situs berita yang dioperasikan oleh Chengdu Media Group bahwa suaminya didiagnosis dengan Covid-19 pada akhir Januari dan dalam kondisi kritis selama berhari-hari.
Baca: Virus Corona Mengancam, Singapura Keluarkan Himbauan Warga Tinggal di Rumah
Liu adalah pekerja medis kedua yang meninggal karena penyakit di rumah sakit dalam seminggu.
Sebelumnya, perawat berusia 59 tahun Liu Fan meninggal pada hari Jumat.
Menurut laporan CDC, 1.080 dari tenaga medis yang terinfeksi berada di Wuhan, dan dari mereka 191 berada dalam kondisi "parah atau kritis".
Pada awal Januari, proporsi petugas kesehatan yang terinfeksi di Wuhan dalam kondisi parah atau kritis mencapai 38,9 persen.
Di tempat lain di provinsi Hubei, 394 petugas medis dikonfirmasi terinfeksi dan 10,4 persen, atau 41, dalam kondisi parah atau kritis.
Pada satu titik di awal Januari, hingga 45 persen pekerja medis yang terinfeksi di seluruh negeri adalah kasus parah atau kritis.
Penyebabnya
Pejabat Komisi Kesehatan Nasional Jiao Yahui dalam sebuah wawancara dengan CCTV, Senin (16/2/2020), mengatakan kurangnya perawatan yang tepat waktu dan sumber daya rumah sakit yang padat menjadikan Wuhan mengalami virus corona terparah.
"Terutama pada tahap awal, karena pencegahan wabah dan tindakan pengendalian tidak dilaksanakan pada waktunya, masih ada banyak kasus masyarakat yang tidak ditangani tepat waktu," kata Jiao.
Ia menyebut, kondisi pasien berubah dari ringan menjadi parah selama 10 hari saat mereka menunggu perawatan.