Negosiasi Turki-Rusia tentang Idlib Berakhir Tanpa Kesepakatan
Putaran kedua pertemuan Rusia-Turki membahas situasi di provinsi Idlib, Suriah di Moskow (18/2/2020) telah berakhir tanpa kesepakatan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
Lebih dari 800 ribu orang melarikan diri ke perbatasan Turki sejak Desember lalu.
Sekitar satu juta orang terlantar dan kini tinggal dekat perbatasan dengan tenda-tenda pengungsi sudah penuh sesak.
PBB menyebut perang Suriah ini sebagai bencana kemanusiaan yang akan datang.
Diketahui, Turki kini menampung 3,6 juta pengungsi Suriah.
Pihak pemerintah Turki menegaskan, mereka sudah tidak bisa menampung pengungsi lagi.
Cengkraman Tentara Suriah
Pasukan pemerintah Suriah telah membuat kemajuan yang signifikan.
Pasukan militer mereka berhasil mendesak maju menuju benteng pemberontakan terakhir di barat laut negara tersebut.
Berdasar laporan dari media pemerintah, serangan ganas di Aleppo telah memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
Televisi pemerintah mengatakan, pada Minggu (16/2/2020) pasukan yang didukung Rusia telah membebaskan semua desa dan kota-kota kecil di barat kota Aleppo.
Dengan dukungan Rusia melalui serangan udara, pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad telah melanjutkan serangan di wilayah Idlib, beberapa provinsi tetangga Aleppo, dan Latakia sejak Desember 2019 lalu.
Dilansir dari Al Jazeera, serangan udara yang terjadi disebut telah menganggu kerjasama antara Turki dan Rusia.
Sebelumnya, mereka memberikan dukungan terhadap pihak-pihak yang berselisih dan mengalami konflik.
Untuk diketahui, ketegangan yang terjadi di Aleppo sudah hampir sembilan tahun berlangsung.