BREAKING NEWS: Iran Mengkonfirmasi Tiga Kasus Positif Wabah Virus Corona
30 negara telah terwabah virus corona per Kamis (20/2/2020) ini, pihak berwenang menutup sekolah di kota Qom setelah tiga kasus baru terdeteksi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 30 negara telah terwabah virus corona per Kamis (20/2/2020) ini.
Belum lama ini Iran mengkonfirmasi kasus positif wabah Covid-19.
Informasi terbaru, pihak berwenang di Iran telah mengkonfirmasi tiga kasus baru virus corona.
Konfirmasi kasus ini hanya berselang satu hari setelah dua orang meninggal akibat infeksi di kota Qom.
Alireza Vahabzadeh, seorang penasihat Menteri Kesehatan Iran, mengatakan pada hari Rabu total lima kasus telah dikonfirmasi di Iran sejauh ini.
"Tiga kasus baru mulai hari ini termasuk dua di Qom dan satu di Araq di Iran tengah. Kasus di Araq adalah seorang dokter," katanya kepada Al Jazeera.
"Masih belum jelas dari mana virus di Iran datang," tambahnya.
Virus itu, yang dikenal sebagai COVID-19, pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di Cina tengah pada akhir Desember.
Sejak itu, telah menginfeksi lebih dari 75.000 orang dan membunuh lebih dari 2.000, sebagian besar dari mereka di China.
Sejak itu telah mencapai 27 negara, dan World Health Organization (WHO) telah menyatakan wabah darurat kesehatan global.
Terutama karena kekhawatiran itu dapat menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah.
Kematian di Iran pada hari Selasa adalah kematian pertama di wilayah Timur Tengah dan hanya kematian ketujuh dan kedelapan yang disebabkan oleh virus di luar daratan China.
Seorang pejabat kesehatan yang dikutip oleh kantor berita IRNA semi-resmi mengatakan para korban tidak memiliki kontak dengan orang asing atau dengan warga negara Cina.
Vahabzadeh mengatakan kementerian kesehatan Iran telah merekomendasikan bahwa orang membatasi pergerakan mereka ke dalam dan keluar dari situs-situs keagamaan di Qom, sebuah kota yang terletak 140 kilometer (87 mil) selatan ibukota, Teheran.
Sementara itu, media pemerintah melaporkan bahwa pihak berwenang di Qom telah menutup sekolah dan universitas di kota itu pada hari Kamis.
Ali Tabatabaei, seorang jurnalis di Qom, memuji tindakan keras pemerintah dan mengatakan orang-orang di kota tetap tenang.
"Orang-orang di Qom tidak panik, kita bisa melihat mereka duduk di kafe tanpa topeng," kata pemimpin redaksi situs web online Qom News.
"Pemerintah setempat telah menangani infeksi ini dengan serius dan sampai sekarang tiga rumah sakit telah dialokasikan untuk menangani pasien yang terkena virus,"
"Cuti bagi semua dokter yang bekerja untuk pemerintah telah dibatalkan dan semua rumah sakit dalam siaga merah," katanya.
Tim-tim darurat telah tiba dari Teheran, katanya, seraya menambahkan bahwa Wakil Menteri Kesehatan Iran Qasem Jan-Babaei juga berada di kota itu.
Media lokal melaporkan pada hari Rabu bahwa Jan-Babaei melakukan perjalanan ke kota untuk menilai situasi dan bahwa pihak berwenang menyiapkan unit darurat untuk pengobatan penyakit menular di sana.
Sementara itu, Vahabzadeh mengatakan tes sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi dugaan kasus di beberapa kota lain. Dia tidak menentukan lokasi.
"Hingga saat ini kami belum memiliki konfirmasi lebih lanjut tentang kasus-kasus lain," katanya.
Kantor berita resmi IRNA mengatakan dua orang yang dicurigai memiliki virus telah dikarantina di kota utara Babol.
Ali Larijani, ketua Parlemen, menyerukan langkah-langkah segera untuk melawan wabah tersebut.
Pada hari Rabu, Ali Gholizadeh, seorang peneliti kebijakan kesehatan masyarakat Iran di Universitas Sains dan Teknologi Cina buka suara.
Ia mengatakan Kementerian Kesehatan Iran siap untuk melawan virus itu, tetapi menambahkan bahwa kerabat para korban harus dikarantina.
"Sampai kami yakin mereka tidak terinfeksi," tegasnya.
Ia menambahkan, orang-orang di Iran seharusnya tidak panik.
Awal pekan ini, WHO mengatakan coronavirus menyebabkan penyakit ringan pada empat dari lima orang yang terinfeksi.
Dan hanya menimbulkan ancaman bagi pasien yang lebih tua atau orang dengan kondisi yang mendasarinya.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kepala WHO, mengatakan sekitar 14 persen orang yang terinfeksi menderita komplikasi parah, sementara 2 persen meninggal karena penyakit itu.
Baca: Imbas Wabah Virus Corona, BI Perkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,9 Persen Kuartal I 2020
Baca: Obat Anti Virus Corona yang Diujicoba di China Ternyata Sudah Puluhan Tahun Dipakai di Indonesia
Informasi Terbaru
Update informasi terbaru pasien wabah virus corona atau Covid-19 yang diakses dari thewuhanvirus.com, per Kamis malam (20/2/2020) pukul 21.35 WIB.
Sejak mewabahnya virus hingga kini, ada 75. 713 kasus.
Ada sekira 2.124 orang yang meninggal akibat wabah virus corona.
Sementara itu, 14.555 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)