Pertama Kali Menkes Jepang Minta Maaf, Akui Kesalahan Operasional Antisipasi Virus Corona
Katsunobu Kato mengakui bahwa 23 orang yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess antara 19 hingga 20 Februari lalu, ternyata belum diuji virus.
Editor: Dewi Agustina
"Dia berada di unit perawatan intensif (ICU) karena dispnea (sesak nafas) yang parah," ujar sumber tersebut.
Korban virus corona yang lain, pertama kali di Jepang untuk posisi guru, wanita berusia 60-an di SMP Negeri Chiba yang dipastikan terinfeksi di Perfektur Chiba.
Diagnosa menderita flu di sebuah lembaga medis pada tanggal 12 Februari dan kemudian pergi ke sekolah pada hari kerja 13 Februari hingga 19 Februari 2020.
Pada tanggal 13 dan 14 Februari, dia mengawasi sekolah.
Dia meninggalkan rumah sakit pada sore hari tanggal 19 Februari dan dirawat di rumah sakit Kota Chiba.
Baca: Reaksi Maurizio Sarri Seusai Juventus Raih Kemenangan atas SPAL, Singgung Performa Tim hingga VAR
Baca: Sungai Medan Petualang yang Dinamis dan Berisiko, Ini yang Perlu Diketahui soal Susur Sungai
Pemda Chiba akan menyelidiki apakah infeksi telah menyebar di sekolah menengah pertama tempatnya bekerja.
Korban lain seorang perawat wanita berusia 20-an yang telah terinfeksi di Kota Kumamoto bekerja di Rumah Sakit Rehabilitasi Kumamoto Houmadai di kota itu.
Kolega tidak memiliki tanda-tanda infeksi, dan Pusat Kesehatan Kota menganggap kemungkinan infeksi nosokomial rendah.
Kemudian korban lain, wanita berusia 30 tahun yang dikonfirmasi di Yokohama adalah anak perempuan dari sopir taksi pria berusia 60 tahun yang telah terinfeksi.
Seorang wanita berusia 80-an di Sagamihara adalah istri seorang pria berusia 80-an yang dipastikan terinfeksi pada tanggal 21 Februari.
Pria itu dirawat sementara di Rumah Sakit Pusat Sagamihara (kota), di mana tiga pasien rawat inap ditemukan terinfeksi.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com