Temuan Terbaru Ilmuwan China tentang Asal Virus Corona, Ternyata Berasal dari Luar Wuhan
Hingga Senin (24/2/2020), tercatat 79.930 kasus infeksi virus crona secara global.
Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM – Hingga Senin (24/2/2020), tercatat 79.930 kasus infeksi virus corona secara global.
Wabah yang menewaskan lebih dari 2.400 orang tersebut awalnya diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, penemuan terbaru dari para ilmuwan China telah mematahkan dugaan tersebut.
Baca: Menkes Terawan: 9 WNI Dirawat Karena Virus Corona di Jepang
Baca: UPDATE Virus Corona: Ada 34 Negara, 79.562 Orang Terinfeksi, 2.619 Jiwa Meninggal, dan 25.041 Sembuh
Dilansir oleh Kompas.com pada Senin (24/2/2020), hasil penelitian itu mengatakan virus corona tersebut berasal dari tempat lain.
Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Xishuangbanna Tropical Botanical Garden menerbitkan hasil studi bersama dengan para peneliti Universitas China di situs webnya.
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin itu mengurutkan data genomik akan 93 samperl SARS-Cov-2 alias virus corona ddari 12 negara.
Wabah yang menewaskan lebih dari 2.400 orang tersebut awalnya diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, penemuan terbaru dari para ilmuwan China telah mematahkan dugaan tersebut.
Dilansir oleh Kompas.com pada Senin (24/2/2020), hasil penelitian itu mengatakan virus corona tersebut berasal dari tempat lain.
Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Xishuangbanna Tropical Botanical Garden menerbitkan hasil studi bersama dengan para peneliti Universitas China di situs webnya.
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin itu mengurutkan data genomik akan 93 samperl SARS-Cov-2 alias virus corona ddari 12 negara.
Hal tersebut bertujuan untuk melacak sumber infeksi dan memahami bagaimana proses penyebarannya.
Disebutkan, hasil analisa menunjukkan virus yang ditemukan di pasar Wuhan berasal dari tempat lain.
Virus itu lalu menyebar dengan cepat di pasar tersebut.
Baca: Kisah Pilu Dokter Muda di China yang Meninggal dan Gagal Menikah Karena Rawat Pasien Virus Corona
Baca: Darurat Virus Corona, Beberapa Pertandingan Liga Italia Ditunda
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.
Kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.
Berdasar pemaparan mereka, apabila peringatan terkait penyebaran wabah virus corona lebih luas dan kuat dikeluarkan pada Januari 2020 ini, menurut para peneliti hal itu dapat membatasi penyebaran infeksi di seluruh dunia di akhir bulan itu.
Sementara di Xiang Nijuan, seorang peneliti CCDCP mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.
Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
Studi untuk mengetahui apakah benar Pasar Seafood Huanan di Wuhan menjadi satu-satunya tempat munculnya virus corona dianggap sangat penting agar dapat menemukan sumber aslinya.
Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemic dan mencegah penyebarannya.
Update virus corona
Dikutip dari Kompas.com, hingga Senin (24/2/2020), tercatat 79.930 kasus infeksi virus corona secara global.
Sementara itu, mengutip data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, jumlah kematian dari seluruh kasus yang terjadi di dunia telah mencapai 2.469 kasus.
Baca: Jadi Tempat Asal Virus Corona, Ini Penampakan Pasar Seafood Huanan di Wuhan
Baca: Mengenal Huang Xiqiu, Arsitek RS Khusus Corona di Wuhan yang Lahir dan Sekolah di Jember
Berikut rincian kasus kematian yang terjadi di negara-negara yang mengonfirmasi virus corona Covid-19:
- 2346 kematian di Hubei
- 19 kematian di Henan
- 12 kematian di Heilongjiang
- 6 kematian di Anhui
- 6 kematian di Guangdong
- 6 kematian di Chongqing
- 6 kematian di Hebei
- 5 kematian di Hainan
- 4 kematian di Beijing
- 4 kematian di Hunan
- 4 kematian di Shandong
- 3 kematian di Sichuan
- 3 kematian di Shanghai
- 3 kematian di Tianjin
- 2 kematian di Xinjiang
- 2 kematian di Guizhou
- 2 kematian di Gansu
- 2 kematian di Yunnan
- 2 kematian di Guangxi
- 1 kematian di Jilin
- 1 kematian di Shaanxi
- 1 kematian di Fujian
- 1 kematian di Jiangxi
- 1 kematian di Liaoning
- 1 kematian di Zhejiang
- 2 kematian di Hong Kong
- 1 kematian di Taiwan
- 1 kematian di Filipina
- 1 kematian di Jepang
- 8 kematian di Iran
- 6 kematian di Korea Selatan
- 3 kematian di Italia
- 1 kematian di Perancis
- 3 kematian di kapal Diamond Princess
Baca: Media Pemerintah China Dikritik Karna Unggah Video Perawat Hamil yang Tangani Virus Corona
Baca: China Klaim Penurunan Tajam Kasus Virus Corona, WHO Ingatkan Masih Terlalu Dini Beri Kesimpulan
Meskipun penyebaran di daratan China telah menurun, tetapi kasus-kasus virus corona yang terjadi di luar daratan China justru mengalami pelonjakan.
Lonjakan kasus di luar China yang paling menonjol terjadi di Korea Selatan, Italia, dan wilayah Timur Tengah.
Di Korea Selatan, kasus virus corona telah mencapai lebih dari 600 kasus dengan 6 kematian yang tercatat.
Kemudian di Italia juga mengalami pelonjakan dari hanya tiga kasus menjadi 132 kasus pada akhir pekan ini.
Sedangkan di wilayah Timur Tengah, Kementerian Kesehatan Iran telah mengonfirmasi 43 kasus virus corona, termasuk 8 kamatian yang terjadi.
Lebanon dan Israel juga telah melaporkan kasus infeksi virus corona Covid-19 pertamanya.
Atas berkembangnya virus corona di Iran, Turki dan Afghanistan pun akan menutup perbatasannya dengan Iran.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)
">BACA SELENGKAPNYA DI SINI>>>