Banjir di Jakarta Jadi Sorotan Media Asing, Sebut Aktivitas Perekonomian Lumpuh
Terkait banjir hari ini, media asing Reuters mengutip pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengenai wilayah terdampak.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Hasanudin Aco
"Banjir melumpuhkan ibu kota Indonesia, menggenangi ribuan rumah dan bangunan, termasuk Istana Presiden, dan melumpuhkan jaringan transportasi," tulis SCMP berdasarkan informasi pejabat setempat dan saksi mata.
Baca: Banjir Jakarta: 3.565 Jiwa Tinggal Sementara di 40 Lokasi Pengungsian
Soal Istana Kepresidenan kebanjiran, hal ini dibantah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dilansir Kompas.com, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Juaini Yusuf, mengungkapkan air hujan tak sampai masuk ke dalam Kompleks Istana Negara.
Air hanya menggenangi depan Istana, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara.
"Enggak sampai dalam (Istana). Cuma jalan di depan saja," ujar Juaini, Selasa.
Jawaban Anies Baswedan soal Banjir
Mengenai banjir Jakarta hari ini, Anies Baswedan enggan berkomentar banyak.
Ia justru mengatakan prakiraan cuaca BMKG yang mengatakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Maret 2020 mendatang.
Namun, Anies juga tak berkomentar banyak saat ditanya soal antisipasi Pemprov DKI untuk menghadapi cuaca ekstrem yang disebut.
"Cukup," kata Anies sambil berlalu meninggalkan wartawan, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Anies mengatakan banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta hari ini terjadi karena curah hujan tinggi.
Baca: BPBD DKI: 294 RW di Jakarta Kebanjiran
Baca: Sindir Anies, Yunarto Wijaya Naik Perahu Karet di Tengah Banjir Sambil Pamer Baju Bergambar Ahok
Ia pun mengatakan pihaknya saat ini berfokus pada penanganan.
Pasalnya, curah hujan tinggi masih akan terjadi selama beberapa waktu mendatang.
"Sekarang konsentrasi pada penanganan, cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan," kata Anies saat memantau Pintu Air Manggarai.