Korban Meninggal Dunia dalam Kerusuhan di India Capai 25 Orang, PM Narendra Modi Dikritik Pedas
Korban Meninggal Dunia dalam Kerusuhan di India Mencapai 25 Orang, PM Narendra Modi Dikritik Pedas
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Baca: Hadapi Incaran Donald Trump, Ekonom Berikan Saran pada Pemerintah Indonesia
Sebagian kota tetap dalam situasi tegang saat Trump bersiap untuk berdialog dengan Perdana Menteri India Narendra Modi hari ini.
Kemarin (24/2/2020), pemimpin AS mulai melakukan perjalanan resmi pertamanya ke India.
Trump mengunjungi Taj Mahal bersama istrinya, Melania.
Sebelumnya, mereka terbang ke Gujarat, rumah asal Narendra Modi.
Kunjungan Trump pada Narendra Modi dinilai tepat waktu sebab pemerintahan Modi berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir.
Baca: Pria di India Hampir Terlindas Kereta Gara-gara Bikin Video TikTok, Dihujat Netizen hingga Menteri
Undang Undang Kewarganegaraan Baru Citizenship Amendment Act (CAA)
Masih dilansir BBC.com, puluhan ribu orang di kota-kota di seluruh India yang merupakan mayoritas Hindu memprotes undang-undang baru, Citizenship Amendment Act (CAA).
Aksi itu dilakukan atas dasar solidaritas kepada umat Muslim yang dinilai dirugikan oleh undang-undang baru itu.
Anggota parlemen mengatakan Citizenship Amendment Act (CAA) dibuat untuk membantu kelompok minoritas di negara-negara tetangga India yang mengalami persekusi.
Mereka akan dipermudah jika ingin menjadi warga negara India.
Namun, aturan tersebut tidak belaku bagi warga Muslim.
Modi mengatakan undang-undang itu dibuat untuk melindungi kaum minoritas yang tertindas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.