Korban Virus Corona di Iran Mencapai 34 Jiwa, Salat Jumat Dibatalkan hingga Larang Warga China Masuk
Korban virus corona di Iran menjadi 34 jiwa dengan total 388 kasus. Pemerintah Iran membatalkan ibadah salat jumat dan melarang warga China masuk.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Negara Iran menyatakan, jumlah korban meninggal akibat virus corona meningkat menjadi 34 jiwa, Kamis (27/2/2020) kemarin.
Sejauh ini, jumlah korban meninggal tersebut merupakan yang tertinggi untuk wilayah di luar negara asal virus corona, China.
Melansir dari en.irna.ir, rata-rata korban yang meninggal dilaporkan berusia lebih dari 60 tahun.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour menyebut ada 143 warganya terdeteksi telah terinfeksi virus corona.
Baca: VIRAL Seorang WNI di Taiwan Main TikTok saat Dirinya Dirawat karena Virus Corona
Baca: Virus Corona Semakin Menyebar, di Inggris Ada 6 Kasus yang Dilaporkan dalam 24 Jam
Sehingga total kasus virus corona di Iran menjadi 388 kasus.
Menindaklanjuti hal itu, untuk sementara waktu negara yang dijuluki 'Negeri 1000 Mullah' ini akan menutup sekolah, universitas, dan pusat pendidikan lainnya.
Pemerintah juga menghentikan sejumlah acara pertemuan publik seperti konser dan acara olahraga untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.
Dikutip dari channelnewsasia.com, akibat wabah penyakit ini, pihak berwenang di Iran juga memutuskan untuk membatalkan ibadah Salat Jumat pada hari ini, Jumat (28/2/2020).
Dari 31 ibu kota provinsi di Iran, sebanyak 23 ibu kota, termasuk Teheran dan kota-kota suci Muslim Syiah Qom dan Mashhad serta daerah-daerah terinfeksi lainnya tidak melaksanakan Salat Jumat.
Baca: Kabar Virus Corona Covid-19 Terbaru, Band Green Day Batal Manggung hingga Bonus Gaji untuk Perawat
Baca: Virus Corona Mewabah, Perusahaan Asuransi Juga Harus Beri Jaminan Perlindungan kepada Nasabah
Lebih lanjut, Kantor Imigrasi dan Paspor Iran pada Kamis (27/2/2020) lalu telah melarang semua warga negara China memasuki negara itu.
Juru Bicara pihak Bandara Internasional Iran Imam Khomeini, Ali Kashani menyatakan Departemen Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran telah mendirikan posko di bandara untuk memerangi virus corona.
Rencananya, semua staf operasional bandara mulai dari desinfeksi terminal, bus dan taksi bandara akan mendapatkan pendidikan mengenai penyakit yang menyerang sistem pernafasan ini.
Selain itu, semua penumpang pesawat yang turun di bandara akan diperiksa menggunakan kamera thermografis.
Baca: Virus Corona Pertama Kali Menginfeksi Hewan Peliharaan di Hong Kong, Diduga Tertular sang Pemilik
Baca: BREAKING NEWS:Kasus Pertama Virus Corona di Selandia Baru, Pasien Sempat Kunjungi Iran
Apabila terjadi gejala yang mencurigakan dari penumpang asing, maka mereka akan dilarang masuk ke negara itu.