Mahathir Mohamad Ajukan Diri sebagai Kandidat PM Malaysia yang Baru, Bagaimana Nasib Anwar?
Mahathir Mohamad Mengajukan Diri sebagai Kandidat PM Malaysia yang Baru, Bagaimana Nasib Anwar?
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ifa Nabila
Para pemimpin Bersatu yang bertemu dengan Mahathir mengklaim bahwa Mahathir mendukung Muhyiddin sebagai kandidat partai untuk jabatan perdana menteri.
Sesegera setelah itu, Muafakat Nasional terdiri dari UMNO, PAS, MCA, MIC bersama dengan kelompok pecahan dari PKR memberikan dukungan mereka untuk Muhyiddin, memberikan keunggulan atas Pakatan Harapan (PH) dan Seri Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim Mengklaim Mendapatkan Dukungan yang Cukup
Juga diberitakan oleh Bernama kemarin (28/2/2020), presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), Datuk Seri Anwar Ibrahim mengklaim bahwa dirinya memiliki jumlah yang cukup untuk menyalakan kembali pemerintahan Pakatan Harapan.
Dalam pernyataan yang diunggah ke akun Twitter @anwaribrahim, Anwar Ibrahim menyebut bahwa anggota parlemen yang berjanji mendukungnya telah melakukannya sebagai individu.
Ia merujuk pada wawancara satu-satu dengan Raja untuk mencari tahu siapa yang mereka sukai sebagai perdana menteri.
"Saya tahu pasti bahwa beberapa anggota parlemen di 'sisi lain' tidak senang bahwa pemimpin partai mereka telah mencuri suara mereka," katanya.
Anwar kemudian menutup postingannya dengan: "Mari kita lihat proses demokrasi ini. Insyaallah."
Namun, pagi ini, 29 Februari 2020, Anwar Ibrahim mengunggah surat keputusan Pakatan Harapan yang ternyata memberikan dukungannya pada Mahathir Mohamad.
Sejarah Hubungan Politik Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, Dulu Pernah Bersatu Sekarang Tak Tentu
Mahathir Mohamad telah mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 24 Februari 2020.
Namun di hari yang sama, Raja Malaysia juga menunjuk Mahathir sebagai perdana menteri sementara sampai perdana menteri yang baru dipilih.
Selain mundur sebagai perdana menteri, Mahathir juga mengundurkan diri dari partainya, PPBM atau Parti Pribumi Bersatu Malaysia).
Sejarah mundurnya Mahathir kemungkinan besar berkaitan dengan peristiwa politik tahun 1998 lalu.