Pacar Online Dikira Sosok Sempurna, Perempuan Ini Bunuh Diri Setelah Ketahui Fakta Sesungguhnya
Brayden mengaku ditahan di penjara atas kecelakan bermotor di mana temannya meninggal dan menukar hak kunjungannya untuk hukuman lebih manusiawi.
Editor: Eko Sutriyanto
Ia mengaku, ia menjadi Brayden dan Brayden adalah tokoh rekaan.
Namun ia mengklaim Brayden adalah karakter yang dibuat oleh Renae dan dirinya.
Mereka pernah berpacaran, dan Brayden muncul sebagai 'jalan tengah' untuk atasi rasa tidak setuju orang-orang.
"Kami sepakat tidak akan ada orang yang menyetujui kami (kala itu) sehingga, kami ciptakan karakter agar tidak ada orang yang tahu," jelas Camilla di persidangannya.
Namun tidak ada bukti nyata jika Brayden adalah tokoh yang disepakati dua orang, dan pembelaan Camilla dianggap tidak masuk akal.
Pengadilan juga mendengar Caimla dan Renae pernah berpacaran saat sekolah di Mount St Benedict College, Sydney, pada tahun 2008.
Camilla menyangkal ia obsesi dengan Renae, tetapi jaksa penuntut tunjukkan email dari Camilla ke Renae yang tunjukkan hal sebaliknya.
Satu email mengatakan: 'aku bersumpah, kau tidak akan ke mana-mana, mengerti, kau sakiti aku, aku tertawa, kau bunuh aku, aku akan jadi hantumu, kau membenciku dan aku masih mencintaimu, lari, aku akan mengejar, kau bersembunyi, aku akan memburumu... Hanya aku yang boleh memilikimu, aku terlalu jatuh cinta padamu dan terlalu obsesi denganmu dan tergila-gila pdamu sayang.'
Walau sudah putus, Camilla dikabarkan oleh ibu Renae masih mengejar dan menguntit Renae.
Lebih mengerikan lagi, Camilla dituduh menggunakan sosok Brayden untuk membuat Renae dan pacarnya setelah Camilla, Angus Young, putus.
Jaksa penuntut umum katakan, "Camilla sebagai Brayden lakukan bujukan mental dan pengaruhi Renae, Brayden batasi pergaulan Renae.
"Sementara dalam 2 tahun, Renae dedikasikan kondisi mental dan emosinya untuk Brayden.
"Hidup Renae bergantung pada pesan yang dikirim dan ia kirim ke sosok fiksi."
Catfishing bukan kejahatan, tapi bisa jadi kejahatan