Virus Corona di Iran Sudah Masuk Pemerintahan, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Tangani Wabah
Pada Senin (2/3/2020), Mohammad Mirmohammadi yang menjabat sebagai penasehat pemimpin tertinggi, Ali Khamenei meninggal karena terjangkit Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Kasus di negara yang memiliki sejumlah pusat peribadatan Syiah ini, sampai Selasa (3/3/2020) mencapai 1.501, menurut The Wuhanvirus.
Sedangkan jumlah korban jiwa tercatat ada 66 orang, diantaranya adalah Mirmohammadi.
Keadaan ini semakin terlihat memburuk, ketika Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif meminta bantuan keperluan medis untuk Iran.
Baca: Virus Corona Mulai Menyebar ke Seluruh Dunia, di China Mulai Melambat Penularannya
Pada Senin lalu, tiga negara Eropa menawarkan bantuan senilai 5 juta euro sekira Rp 70 Miliar lebih kepada Iran.
Tetapi belum jelas juga, apakah bantuan ini bisa membantu Iran keluar dari krisis.
Negara Paman Sam, Amerika juga memberikan bantuan meskipun mereka masih mengenakan sanksi pada Iran.
Covid-19 yang bahkan sudah mencapai tingkat tertinggi di sebuah negara, yakni pemerintahan menunjukkan kegagalan negara menghadapi wabah ini.
Seorang pakar atau pengamat Iran dari Institusi Brookings, Suzanne Maloney mengatakan alasan di balik kondisi ini.
"Ini merupakan gejala dari sebuah negara yang sangat ideologis dan kurang pendekatan pada pemerintahan," kata Suzanne.
"Yang menjengkelkan, kenyataan bahwa Iran memiliki kapabilitas ilmu pengetahuan dan memiliki sistem kesehatan yang baik."
"Jadi ini sepenuhnya merupakan kegagalan kepemimpinan," jelas Suzanne dilansir Vox.
Faktanya jumlah infeksi yang terjadi di negara ini, terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Otoritas Teheran tidak memahami bagaimana hal ini bisa terjadi, atau bahkan mungkin memungkiri pertanda wabah ini.
Kurangnya peringatan, membuat ratusan orang tidak dirawat di dengan baik di Iran.
Sementara itu, jutaan pekerja, peziarah dan lainnya terus melakukan perjalanan dari dan ke negara itu setiap harinya.
Inilah yang kemudian menjadi ancaman virus ini terus meluas.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.