Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Washington AS Merasa Frustrasi karena Sulit Mendapatkan Akses Tes Covid-19

"Kata-kata mereka sangat menyesatkan, pada dasarnya, mereka seolah-olah bilang jangan khawatir, kamu tidak terjangkit dan kamu baik-baik saja."

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Cerita Warga Washington AS Merasa Frustrasi karena Sulit Mendapatkan Akses Tes Covid-19
AFP/ATTA KENARE
Seorang pemilih Iran mengenakan masker dan menunjukkan kartu identitasnya pada pemilihan parlemen di tempat suci Shah Abdul Azim di pinggiran selatan Teheran. Jum'at (21/02/2020). Kementerian kesehatan Iran hari ini melaporkan dua kematian lagi di antara 13 kasus baru coronavirus di republik Islam tersebut, menjadikan jumlah total kematian menjadi empat dan infeksi menjadi 18. (FATTA KENARE / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Saat ini Washington, Amerika Serikat tengah menghadapi paparan wabah corona yang mulai berkembang pesat.

Sampai saat ini, sudah ada sembilan korban jiwa yang berjatuhan di negara adidaya itu.

Pada Selasa (3/3/2020), sejumlah warga setempat mengaku mereka merasa frustrasi karena informasi yang simpang siur saat mereka ingin berusaha melakukan tes corona.

Seorang pengacara kriminal, Jeannette Jameson (61) bercerita pada Guardian bahwa dia baru saja sakit selama sebulan.

Sementara, saat itu juga dokternya menyarankan Jameson untuk pergi melakukan tes Covid-19.

Seninnya, Jameson pergi ke Rumah Sakit Providence di Everett, Washington.

Setelah menunggu selama dua jam bersama pasien sakit lainnya, dia tiba-tiba dipisahkan dari pasien lain dengan gejala sakit pernapasan lainnya.

Berita Rekomendasi

Jameson mengatakan, dia tidak pernah bertemu dengan dokternya.

Hasil tes ternyata negatif flu dan dadanya juga sudah dirontgen dengan sinar X.

Setelah itu dia dipulangkan dan diberi surat yang menyatakan dia memiliki virus di sistem pernapasan yang tidak spesifik.

Surat itu disertai resep obat ibuprofen dan asetaminofen.

Saat dia menanyakan tes coronanya, perawat menjelaskan bahwa tes itu hanya dilakukan untuk pasien dengan gejala yang parah.

"Kata-kata mereka sangat menyesatkan, pada dasarnya, mereka seolah-olah bilang jangan khawatir, kamu tidak terjangkit dan kamu baik-baik saja."

"Bahkan, jika misal kamu terjangkit mereka seakan bilang itu lebih ringan dibanding orang lain," jelas Jameson.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas