Cerita Warga Washington AS Merasa Frustrasi karena Sulit Mendapatkan Akses Tes Covid-19
"Kata-kata mereka sangat menyesatkan, pada dasarnya, mereka seolah-olah bilang jangan khawatir, kamu tidak terjangkit dan kamu baik-baik saja."
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
"Tapi tidak peduli, seandainya saya pergi dan menginfeksi orang lain yangf mungkin saja lebih parah dari saya," tambahnya.
Perawat juga mengatakan pada Jameson, bahwa dia beruntung tidak didiagnosa influenza.
Menurut perawat itu, influenza lebih parah daripada corona.
Kenyataannya, tingkat imortalitas Covid-19 lebih tinggi daripada flu.
Jadi sampai saat ini, Jameson tidak tahu apakah dia menderita wabah asal China ini atau tidak.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Providence mengklaim mereka tidak memiliki cukup alat tes corona.
"Di daerah Snohomish, dengan ketersediaan alat tes corona yang terbatas salah satu kriteria yang akan diuji adalah pasien yang cukup sakit dan harus dirawat inap."
Sehingga hal inilah yang membuat waktu tunggu pasien sehat, lebih lama daripada yang benar-benar sakit.
Washington utara, mengantongi 27 kasus saat dikonfirmasi pada Selasa sore waktu Washington.
Sementara itu, semua kasus total di Amerika Serikat sudah melampaui 117 jiwa.
Kebingungan tekait pengujian Covid-19 ini, juga dikeluhkan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Washington, Janet Baseman.
Sebenarnya, pada awalnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melakukan tes khusus orang-orang yang memiliki riwayat perjalanan ke China.
Tapi pada beberapa hari terakhir, Washington sudah bisa melakukan uji kesehatan menggunakan labolatorium lokal.
Sementara sejumlah layanan kesehatan, sudah dikirimi banyak nama terkait siapa saja yang harus diuji.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.