Betlehem Terisolasi Setelah Palestina Konfirmasi Kasus Virus Corona, Gereja Kelahiran Yesus Ditutup
Israel mengumumkan Kota Betlehem di Tepi Barat terisolasi setelah kasus virus corona dikonfirmasi Palestina, kota itu kini dalam keadaan darurat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Ia menambahkan, semua sekolah dan fasilitas penditikan akan ditutup.
Selain itu, taman umum dan lokasi wisata kabarnya akan ditutup sementara.
Shtayyeh mengatakan, tak hanya itu, acara olahraga akbar, konferensi dan pertemuan besar lainnya dibatalkan.
Warga Betlehem Buka Suara
Kepada Al Jazeera, Muhannad Qaisy, warga Betlehem mengatakan langkah untuk mengisolasi Betlehem tindak penting.
"Sejujurnya, kami sudah terbiasa dengan tindakan seperti itu," kata Muhannad.
"Berada di bawah isolasi, orang-orang tinggal di rumah selama beberapa malam, tetapi untuk alasan berbeda," terangnya.
Sementara, pada Jumat (6/3/2020) jalanan Betlehem hampir kosong dan sebagian besar toko tutup.
Kasus Terdeteksi
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, kasus virus corona pertama kali terdeteksi di hotel daerah Betlehem.
Terkait hal itu, Kepala Direktorat Kesehatan setempat, Imam Shadadeh angkat bicara.
Ia mengatakan kepada AFP, yang dikutip Al Jazeera, kelompok wisatawan Yunani mengunjungi hotel pada akhir Februari 2020 kemarin.
Dua orang kemudian didiagnosis dengan virus corona.
Lebih jauh, beberapa kasus diduga telah diidentifikasi di antara pekerja hotel.
Baca: Ancaman Virus Corona Semakin Nyata di MotoGP 2020, Seri Austin Amerika Serikat Terancam Batal
Baca: UPDATE: Kondisi 4 Pasien Positif Virus Corona, Mulai Membaik hingga Batuk dan Pilek Berkurang
Baca: Ngabalin: Negara Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Positif Virus Corona
Baca: Hong Kong Ingatkan Warga Tidak Cium Anjing, Pasca Temuan Positif Corona
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.