UPDATE Wabah Virus Corona, Kasus Pertama di Washington DC hingga Italia Karantina 16 Juta Orang
UPDATE Informasi Virus Corona: Hotel Karantina Runtuh, Kasus Pertama di Ibukota AS, Kasus di Bulgaria hingga Italia Karantina 16 Juta Orang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Secara global, lebih dari 100 ribu orang telah didiagnois terpapar Covid-19.
Sebagian besar dari mereka berasal dari tempat virus corona berasal.
Melansir Al Jazeera, China telah mengonfirmasi lebih dari 80 ribu orang terjangkit virus ini.
Walaupun sekarang banyak yang telah pulih.
Dampak penyebaran virus corona merebak ke 102 negara di dunia ini.
Lebih jauh, Italia mengumumkan karantina belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah utara Lombardy.
Pada Minggu (8/3/2020) virus corona berdampak pada sekira 16 juta orang.
Sementara itu, Menteri Giuseppe Conte mengeluarkan dekrit yang sangat membatasi pergerakan individu di wilayah utara dan sekitarnya.
Langkah tersebut dilakukan ketika negara itu berjuang menekan penyebaran virus corona.
Dalam 24 jam terakhir, sejumlah lebih dari 1.200 kasus terdeteksi.
Berikut ini Tribunnews rangkum informasi terbaru terkait wabah virus corona:
1. Hotel Karantina di China Runtuh
Diberitakan sebelumnya, hotel yang menjadi pusat karantina di China runtuh.
Bangunan yang terletak di Quanzhou, China runtuh pada Sabtu malam (7/3/2020).
Pada hari Minggu pukul 05.55 GMT, korban tewas dalam runtuhan hotel tersebut telah meningkat menjadi enam jiwa.
Kementerian Manajemen Darurat mengatakan, untuk sementara 28 orang lainnya dilaporkan hilang.
Lebih lanjut, pukul 11.30 pagi waktu Beijing, tim penyelamat menemukan 43 orang di antara reruntuhan.
Sekira 36 orang telah dilarikan ke rumah sakit, dan satu orang dilaporkan tidak memerlukan perawatan medis.
2. Kasus Pertama di Washington DC
Pria berusia 50 tahun dinyatakan positif mengidap virus corona di Washington DC.
Kasus tersebut merupakan yang pertama di ibukota Amerika Seriakt (AS)
Lebih jauh, pada Sabtu, (7/3/2020) Wali Kota Distrik Columbia Muriel Bowser angkat bicara.
Ia mengatakan pria itu mulai menunjukkan gejala Covid-19 pada akhir Februari 2020.
Sebelumnya, pada Kamis (4/3/2020) pasien tersebut sempat di rumah sakit Washington.
Awalnya ia dilaporkan tidak memiliki riwayat perjalanan internasional dan tidak ada kontak dekat dengan kasus lain yang dikonfirmasi di AS, kata Bowser.
"Dengan hasil tesnya yang diduga positif, DC Health telah memulai penyelidikan sesuai dengan pedoman CDC (Pusat Pengendalian Penyakit)," kata Bowser.
3. Italia Karantina 16 Juta Orang Sampai 3 April
Wabah virus corona menghantui Italia.
Terkait penyebaran virus corona, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte angkat bicara.
Ia mengatakan karantina yang ketat akan diberlakukan di negara bagian Lombardy.
Sekira 14 wilayah lain di utara yang bersama-sama menampung 16 juta orang.
"Kami ingin melindungi kesehatan semua warga," kata Conte pada konferensi pers di Roma.
"Kami sadar bahwa ini akan menciptakan kegelisahan dan bahwa langkah-langkah ini akan menjadi pengorbanan, besar dan kecil," tuturnya.
"Tapi ini saatnya untuk bertanggung jawab," tambahnya.
"Kita tidak boleh melawan langkah-langkah ini atau menghindarinya, kita harus berpikir tentang melindungi kesehatan kita."
"Kesehatan orang yang kita cintai, kesehatan orang tua kita tetapi terutama kesehatan kakek-nenek kita," terangnya.
Lebih lanjut, karantina di luar China akan diperketat.
Tidak ada yang akan diizinkan untuk masuk atau keluar dari wilayah yang ditunjuk.
Conte menambahkan, meskipun pengecualian akan dibuat untuk alasan kesehatan, kebutuhan profesional dan kasus "luar biasa".
4. Jatah Masker Korea Selatan
Korea Selatan akan memulai penjatahan masker wajah mulai hari Senin (9/3/2020).
Pemerintah akan membatasi jumlah yang dapat dibeli setiap orang setiap minggu.
Terkait kebijakan tersebut, Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan publik.
Chung meminta warga untuk secara aktif bekerja sama dengan upaya untuk memastikan pekerja kesehatan dan orang sakit memiliki akses ke masker yang cukup.
"Bahkan jika Anda merasa tidak nyaman, saya meminta Anda untuk menunjukkan rasa kesadaran sipil yang matang," katanya, menurut kantor berita Yonhap.
"Berdasarkan konsesi, pertimbangan, dan kerja sama sehingga orang yang benar-benar membutuhkan masker dapat membelinya," terangnya.
Pemerintah telah memberlakukan pembatasan ekspor pada masker dan mendesak pabrik untuk meningkatkan produksi.
5. Kematian Ketiga Australia
Pria tua dilaporkan telah meninggal di sebuah rumah sakit di Sydney setelah dipastikan memiliki COVID-19.
Dia adalah orang ketiga di negara Australia yang meninggal setelah didiagnosis dengan virus corona.
Lebih lanjut, Australia saat ini memiliki 74 kasus yang dikonfirmasi.
Terkait hal itu, pihak berwenang khawatir wabah menyebar di masyarakat.
Sementara, pada Minggu ini (8/3/2020) Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt mengatakan pemerintah telah mengamankan 54 juta masker wajah tambahan untuk membantu melindungi pekerja medis.
Masker dijadwalkan tiba di Australia antara sekarang dan akhir April.
Baca: TERBARU Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 2 Orang, Begini Kondisinya Terkini
6. Korea Selatan
Lebih jauh, Korea Selatan melaporkan 93 kasus lebih banyak.
Negara tersebut bergulat dengan wabah terbesar di luar China dengan melaporkan 93 kasus baru coronavirus pada Minggu pagi.
Sementara itu lebih rendah dari hari sebelumnya, pihak berwenang mengatakan jumlahnya bisa berfluktuasi karena lebih banyak orang yang diuji.
Korea Selatan kini memiliki 7.134 orang dengan virus ini.
Baca: Pemerintah Tanggung Biaya & Serius Hadapi Corona, Ngabalin Imbau Pihak Lain Tak Pencitraan & Menuduh
7. Bulgaria
Bulgaria telah melaporkan kasus pertama virus corona.
Virus corona didiagnois menjangkit pria berusia 27 tahun dan wanita 75 tahun.
Lebih lanjut, Kepala Inspektur Kesehatan negara bagian, Angel Kunchev angkat bicara, Minggu (8/3/2020).
Berdasar pemaparannya, diketahui masyarakat tidak ada yang melakukan perjalanan ke mana pun.
Masyarakat juga tidak melakukan kontak dengan siapa pun yang telah kembali dari suatu negara.
dengan wabah virus corona.
"Sampel dari dua pasien - seorang pria dari kota utara Pleven dan seorang wanita dari kota pusat Gabrovo - dinyatakan positif," kata Todor Kantardzhiev, direktur Pusat Nasional Penyakit Menular dan Parasit.
Keduanya telah dirawat di rumah sakit beberapa hari yang lalu dengan masalah pernapasan yang parah.
Kondisi mereka telah membaik dan keduanya akan menjalani tes lebih lanjut dalam semalam untuk memverifikasi hasilnya.
Pihak berwenang mengatakan mereka sudah melacak dan mulai menguji sekitar 40 orang yang diketahui telah melakukan kontak dengan kedua orang tersebut.
Baca: 2 Orang Positif Virus Corona, Salah Satunya ABK Kapal Diamond Princess
8. Kasus di China Melambat
Penyebaran virus corona terus melambat di Cina.
Negara itu melaporkan 44 kasus baru pada hari Sabtu (7/3/2020).
Sebagian besar kasus dilaporkan di Hubei, tempat wabah itu berasal.
Hanya ada tiga kasus di tempat lain di daratan dan yang diimpor dari luar negeri.
Selanjutnya 27 orang meninggal akibat COVID-19, sehingga jumlah korban nasional menjadi 3.097.
Baca: Hingga Minggu, Sudah Ada 6 Orang Dinyatakan Positif Virus Corona
9. Keadaan Darurat New York
Gubernur New York Andrew Cuomo telah menyatakan keadaan darurat terkait virus corona.
Pernyataan itu dikeluarkan Andrew setelah jumlah kasus yang dikonfirmasi di sana meningkat 13 hingga 89 jiwa.
"Ini memungkinkan pembelian yang dipercepat dan perekrutan yang dipercepat, yang merupakan apa yang kita butuhkan saat ini," kata Andrew Cuomo dalam konferensi pers.
Lebih dari setengah negara bagian AS sekarang telah melaporkan kasus-kasus virus, yang menyebabkan COVID-19.
Dua orang lagi di negara bagian Washington bagian barat meninggal karena penyakit itu pada hari Sabtu (7/3/2020).
Sehingga jumlah korban jiwa di seluruh negara menjadi 19.
(Tribunnews.com/Andari WN)