Virus Corona di Italia: Jumlah Korban Tewas Meningkat setelah Italia Bagian Utara Dikarantina
Jumlah orang yang dipastikan tewas pada Minggu meroket dari 133 menjadi 366. Sekira 16 juta orang Italia dikaranina pemerintah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNNEWS.COM - Alun-alun di Milan sepi tak seperti biasanya pada Minggu (8/3/2020).
Sebelumnya diberitakan, sejumlah 16 juta populasi di Italia Utara dikarantina untuk menekan penyebaran virus corona.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yang secara ketat membatasi pergerakan masuk dan keluar dari zona merah.
Keputusan tersebut pun meningkatkan perjuangan melawan virus corona yang mematikan.
Dikutip dari South China Morning Post, beberapa orang mengemasi barang-barang mereka dan memutuskan untuk mengungsi.
Lebih lanjut, pada Minggu kemarin tercaat korban virus corona di Italia menjadi tertinggi kedua di dunia.
Setelah dilaporkan lonjakan tajam dalam kematian.
Diketahui, jumlah kematian dari 133 menjadi 366 korban.
"Virus menutup jantung (Italia) utara," tulis tajuk utama harian Stampa yang dikutip SCMP.
Namun, tidak jelas seberapa ketat perintah untuk mengarantina itu, atau bagaimana pihak berwenang dapat mencegah orang melakukan perjalanan.
Diketahui, keputusan pemerintah itu menyebut hanya orang-orang dengan alasan jelas yang diizinkan untuk pergi.
Misal memiliki urusan mendesak di pekerjaan atau keluarga.
Warga akan diizinkan masuk atau keluar dari zona merah (karantina).
Zona tersebut mencakup Lombardy dan 14 provinsi di empat wilayah lain.
Baca: TERBARU 16 Juta Penduduk Italia Bagian Utara Diisolasi, Kematian Virus Corona Melonjak dalam 24 Jam
Baca: KBRI : 1.239 WNI Yang Tinggal di wilayah Lock Down Italia Negatif Virus Corona
Baca: Pendatang dari Iran, Italia, dan Korea Selatan Sementara Dilarang Masuk Indonesia
Tuntutan Matteo Salvini
Lebih jauh, ketua Partai Oposisi sayap kanan Italia, Matteo Salvini menuntut kejelasan pemerintah demi jutaan orang Italia yang khawatir terpapar virus corona.
"Apa yang bisa dilakukan orang-orang? Ke mana mereka bisa pergi?," kata Matteo.
"Siapa yang bisa bekerja dan siapa yang bisa berpergian? Bagaimana dengan perbatasan negara lain?," tuturnya.
Untuk diketahui, Bandara Milan dan Venesia dibuka, tetapi Alitalia menangguhkan penerbangan nasional dan internasional ke dan dari Bandara Milan Malpensa.
Penerbangan hanya beroperasi di rute domestik dari Milan Linate.
Baca: 2 Cm atau 1 Meter? Ini Arti Kontak Dekat dengan Pasien Virus Corona
Baca: Menurut Penelitian Perempuan Lebih Mungkin Bertahan dari Virus Corona Dibanding Lelaki
Baca: Dua Jemaah Umrah yang Sempat Diisolasi di RSMH Palembang Negatif Corona
Psikoanalis: Bombardir Kecemasan
Lebih lanjut, Psikoanalis, Pina Antinucci yang berusia 60-an mengatakan pada AFP, ia menderita mimpi buruk.
Warga yang tinggal di Milan itu merasa, "Negara memborbardir kami dengan kecemasan, menyebarkan paranioa,".
"Saya ingin tahu apakah saya terinfeksi? Akan lebih baik mengetahui apakah saya memiliki 'tamu yang tidak diinginkan'," tuturnya.
Update Informasi Virus Corona
Update informasi terbaru pasien wabah virus corona atau Covid-19 per Senin (9/3/2020) pagi pukul 10.40 WIB.
Dikutip dari thewuhanvirus.com, sejak mewabahnya virus hingga kini, ada 110.048 kasus.
Di Italia, tercatat 7.375 kasus dikonfirmasi sejauh ini.
Sementara, di Lithuania dilaporkan ada satu kasus dikonfirmasi dan belum ada korban meninggal.
Ada sekira 3.827 orang yang meninggal akibat wabah virus corona.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah kematian di Italia tercatat 366 jiwa.
Sementara itu, 62.240 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Virus Covid-19 kini mewabah hingga 105 negara di dunia.
Baca: Tangani Virus Corona, Pemerintah Sebut 620 Spesimen dari 25 Provinsi Rampung Diperiksa
Baca: Hotel Tempat Karantina Pasien Virus Corona di China Runtuh, Diperkirakan Ada 70 Orang yang Terjebak
Baca: Pengelola Kawasan Industri Sosialisasi Pencegahan Virus Corona
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)