Tahun Ini Coachella akan Tunda Festival Musik hingga Oktober, Khawatir Sebaran Covid-19
Kabar buruk bagi penggiat musik dan penggemar penyanyi luar negeri, festival musik akbar di Amerika Serikat, Coachella ditunda.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kabar buruk bagi pegiat musik dan penggemar para musisi dan penyanyi luar negeri.
Lantaran festival musik akbar di Amerika Serikat, Coachella akan ditunda.
Harusnya, Coachella tahun ini akan dihelat pada April 2020 namun kabarnya Oktober dipilih menjadi waktu pesta musik ini.
Mundurnya jadwal hingga enam bulan ini dikarenakan wabah Covid-19.
Virus ini telah mewabah di Amerika Serikat dan menyebabkan 729 terinfeksi.
Sejumlah penyanyi terkenal AS seperti Madonna, Pearl Jam, dan Neil Young juga mengubah rencana tur ini.
Dilansir Guardian dari Variety dan Billboard, pihak Coachella sedang menjadwalkan ulang dan 'memesan' para artis ini untuk tampil pada 9 Oktober 2020.
Acara ini akan diadakan di Indio, South East California, Amerika Serikat.
Pihak festival musik ini belum mengumumkan perubahan tanggal atau susunan acara mendatang.
Sebelumnya festival musik South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas juga membatalkan acaranya minggu lalu.
Ini menjadi kali pertama festival itu batal selama 34 tahun ini.
Miami EDM Festival Ultra yang akan dihelat pada 20 Maret ini juga dibatalkan minggu lalu.
Acara musik di tengah kota lainnya, seperti Winter Music Conference dialih jadwalkan dari yang harusnya 16-19 Maret.
"Kami sangat kecewa, namun tidak ada yang lebih penting daripada kesehatan dan keselamatan para tamu dan karyawan kami," jelas panitia festival pada sebuah pernyataan.
Madonna juga telah membatalkan dua tanggal tur Madame X-nya di Paris karena virus corona di sana.
Selain itu, pemerintah Perancis juga melarang perkumpulan lebih dari 1.000 orang.
Band rock Pearl Jam mengaku frustrasi dengan penundaan tur nyanyi mereka.
"Tidak ada pesan yang jelas dari pemerintah terkait keselamatan publik dan bisa tidaknya kami bekerja."
"Kami tidak memiliki contoh dari departemen kesehatan tentang ini."
"Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa ini (Covid-19) bisa terkendali dalam beberapa minggu mendatang," cuit band ini.
Baca: Kekhawatiran Virus Corona Meningkat di Amerika Serikat, Para Kandidat Pemilu 2020 Terus Berkampanye
Baca: Antisipasi Penularan Corona, Amerika Karantina Uang Dolar yang Berasal dari China
Neil Young tidak ketinggalan mengeluh tentang acara mereka yang harus batal karena corona.
"Kita semua sangat siap untuk pergi dan hal terakhir yang kami mau adalah membuat orang dalam bahaya."
"Terutama penonton kami yang lebih tua," tulisnya pada sebuah pernyatan.
Sementara itu, tidak ada festival musik yang dibatalkan di Inggris.
Festival musik di negara kerajaan ini, dimulai lebih belakangan dibanding di Amerika.
Asosiasi Festival Independen yang mewakili 65 acara besar Inggris mengatakan bahwa belum ada alasan untuk membatalkan acara.
Kendati demikian, beberapa festival seperti Glastonbury, The Great Escape, dan beberapa lainnya sudah menegaskan akan memantau saran pemerintah.
Di Australia, Miley Cyrus batal tampil karena wabah corona sedang merebak di negara kangguru itu.
Saat itu juga tengah terjadi kebakaran hutan hebat di sana.
Penyanyi keluaran Disney Channel ini mengaku sangat kecewa karena hal tersebut.
Tetapi dia mengatakan akan kembali untuk bernyanyi di sana.
"Saya harus melakukan sesuatu yang benar untuk melindungi kesehatan dan keselamatan band dan kru saya," ujar Miley.
"Saya masih terus memberikan sumbangan untuk membantu korban kebakaran hutan Australia," tambah Miley.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)