Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menanti Nasib Olimpiade 2020 Jepang di Tengah Pandemi Global Corona, Tunggu Keputusan Akhir Maret

Setelah WHO mendeklarasikan level tertinggi Pandemik Dunia untuk virus corona, situasi penyelenggaraan Olimpiade lebih berpihak kepada Takahashi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menanti Nasib Olimpiade 2020 Jepang di Tengah Pandemi Global Corona, Tunggu Keputusan Akhir Maret
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Logo Olimpiade dan Paralimpik Jepang 2020. Olimpiade 2020 Jepang dijadwalkan akan dimulai 24 Juli 2020 hingga 9 Agustus 2020. 

Abe selesai jabatan sebagai PM Jepang pada bulan September 2021 tahun depan.

Sementara Takahashi lebih melihat kepada kepentingan umum banyak masyarakat.

Baca: Setelah Pemain Bola, Virus Corona Jangkiti Pebalap F1, McLaren Mundur dari GP Australia

Baca: Viral Pria Tega Curi Uang Rp 45 Ribu Milik Mbah Hawati, Nenek 65 Tahun Penjual Gorengan Keliling

Saat ini pandemi virus corona di Jepang sudah bisa dikontrol dengan baik karena kepatuhan masyarakatnya untuk tetap "merumahkan" diri tanpa sanksi jika ke luar rumah.

Namun dengan diimplementasikan UU Darurat Khusus menghadapi pandemi virus Corona Sabtu (14/3/2020) besok, ada kekuatan bagi pemda untuk memakai para produsen mendistribusikan masker dan keperluan terkait antisipasi virus corona ke masyarakat.

Mobil Masjid di Tokyo Tower, bisa menampung 50 orang dengan empat AC menyejukkan disiapkan bagi atlit Indonesia yang hadir di Olimpiade 2020 serta kalangan muslim lainnya.
Mobil Masjid di Tokyo Tower, bisa menampung 50 orang dengan empat AC menyejukkan disiapkan bagi atlit Indonesia yang hadir di Olimpiade 2020 serta kalangan muslim lainnya. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Demikian pula memungkinkan pemda menegur keras bahkan menghukum masyarakat yang bandel membuat keramaian (kumpulan orang) di luar rumah.

Pandemi corona yang dideklarasikan WHO jelas sangat mendukung kubu Takahashi karena membuat masyarakat Jepang terbuka matanya.

Kalau pun Jepang sudah "sembuh" dari corona, ancaman datang dari bangsa lain di luar Jepang yang datang ke Tokyo, dengan infeksi corona yang dibawanya saat Olimpiade, dan akan menularkan serta mencemarkan kembali ke masyarakat Jepang.

Baca: Banyak Film Tunda Tayang karena Virus Corona, Ini Kata Vin Diesel Soal Rilis Fast and Furious 9

Baca: Serangan Kapal Tempur AS Saat Perang Dunia Merusak 202 Pohon di Tokyo Jepang

Berita Rekomendasi

"Hal itulah yang sangat tidak diinginkan masyarakat Jepang. Kita sudah capai-capai membersihkan dan menghilangkan corona, tahu-tahu datang lagi karena ada Olimpiade. Jelas siapa pun tak ada yang mau," ujarnya.

Olimpiade adalah pesta olah raga dunia. Deklarasi Pandemik menyangkut dunia pula, berarti banyak sekali negara di dunia sudah terinfeksi virus corona.

"Netralisir virus corona di dunia kami rasa tak bisa sebulan dua bulan. Padahal Olimpiade akan dimulai 4 bulan lagi. Apakah pandemi corona akan hilang dalam 4 bulan mendatang? Logikanya tidak akan hilang dalam empat bulan," kata dia.

Pemandangan di bus angkutan umum yang sepi pada 12 Maret 2020 di Roma, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam dua minggu.
Pemandangan di bus angkutan umum yang sepi pada 12 Maret 2020 di Roma, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam dua minggu. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Itulah sebabnya, pertemuan antara pihak IOC dengan Jepang di akhir Maret 2020 mendatang menjadi sangat penting karena diperkirakan akan membuat keputusan bersama jadi tidaknya Olimpiade 2020 yang cenderung saat ini untuk menunda ke tahun 2022.

"IOC punya kekuatan untuk menunda memang. Tetapi kalau IOC saja memutuskan maka semua bebas kerugian akan ditanggung IOC dan hal itu tidak akan mau dilakukan IOC tentunya."

Itulah sebabnya rapat mendatang, bersama-sama antara IOC dengan pihak Jepang menjadi sangat penting.

Kemudian PM Jepang akan mengumumkan penundaan Olimpiade segera.

Jalan utama Corso Buenos Aires yang kosong terlihat di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat, dua minggu.
Jalan utama Corso Buenos Aires yang kosong terlihat di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat, dua minggu. (Miguel Medina/AFP)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas