Menanti Nasib Olimpiade 2020 Jepang di Tengah Pandemi Global Corona, Tunggu Keputusan Akhir Maret
Setelah WHO mendeklarasikan level tertinggi Pandemik Dunia untuk virus corona, situasi penyelenggaraan Olimpiade lebih berpihak kepada Takahashi.
Editor: Dewi Agustina
Abe selesai jabatan sebagai PM Jepang pada bulan September 2021 tahun depan.
Sementara Takahashi lebih melihat kepada kepentingan umum banyak masyarakat.
Baca: Setelah Pemain Bola, Virus Corona Jangkiti Pebalap F1, McLaren Mundur dari GP Australia
Baca: Viral Pria Tega Curi Uang Rp 45 Ribu Milik Mbah Hawati, Nenek 65 Tahun Penjual Gorengan Keliling
Saat ini pandemi virus corona di Jepang sudah bisa dikontrol dengan baik karena kepatuhan masyarakatnya untuk tetap "merumahkan" diri tanpa sanksi jika ke luar rumah.
Namun dengan diimplementasikan UU Darurat Khusus menghadapi pandemi virus Corona Sabtu (14/3/2020) besok, ada kekuatan bagi pemda untuk memakai para produsen mendistribusikan masker dan keperluan terkait antisipasi virus corona ke masyarakat.
Demikian pula memungkinkan pemda menegur keras bahkan menghukum masyarakat yang bandel membuat keramaian (kumpulan orang) di luar rumah.
Pandemi corona yang dideklarasikan WHO jelas sangat mendukung kubu Takahashi karena membuat masyarakat Jepang terbuka matanya.
Kalau pun Jepang sudah "sembuh" dari corona, ancaman datang dari bangsa lain di luar Jepang yang datang ke Tokyo, dengan infeksi corona yang dibawanya saat Olimpiade, dan akan menularkan serta mencemarkan kembali ke masyarakat Jepang.
Baca: Banyak Film Tunda Tayang karena Virus Corona, Ini Kata Vin Diesel Soal Rilis Fast and Furious 9
Baca: Serangan Kapal Tempur AS Saat Perang Dunia Merusak 202 Pohon di Tokyo Jepang
"Hal itulah yang sangat tidak diinginkan masyarakat Jepang. Kita sudah capai-capai membersihkan dan menghilangkan corona, tahu-tahu datang lagi karena ada Olimpiade. Jelas siapa pun tak ada yang mau," ujarnya.
Olimpiade adalah pesta olah raga dunia. Deklarasi Pandemik menyangkut dunia pula, berarti banyak sekali negara di dunia sudah terinfeksi virus corona.
"Netralisir virus corona di dunia kami rasa tak bisa sebulan dua bulan. Padahal Olimpiade akan dimulai 4 bulan lagi. Apakah pandemi corona akan hilang dalam 4 bulan mendatang? Logikanya tidak akan hilang dalam empat bulan," kata dia.
Itulah sebabnya, pertemuan antara pihak IOC dengan Jepang di akhir Maret 2020 mendatang menjadi sangat penting karena diperkirakan akan membuat keputusan bersama jadi tidaknya Olimpiade 2020 yang cenderung saat ini untuk menunda ke tahun 2022.
"IOC punya kekuatan untuk menunda memang. Tetapi kalau IOC saja memutuskan maka semua bebas kerugian akan ditanggung IOC dan hal itu tidak akan mau dilakukan IOC tentunya."
Itulah sebabnya rapat mendatang, bersama-sama antara IOC dengan pihak Jepang menjadi sangat penting.
Kemudian PM Jepang akan mengumumkan penundaan Olimpiade segera.