Isi Pidato Lengkap PM Singapura Lee Hsien Loong soal Virus Corona
Dalam pidatonya, Lee Hsien Loong berbicara tentang tiga aspek utama dalam pandemi virus corona ini, yaitu aspek medis, ekonomi dan psikologi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Jika jumlah penderita makin banyak, pasien yang parah saja yang akan dirawat.
Sementara untuk penderita yang mengalami gejala ringan, disarankan untuk mendapatkan perawatan pribadi di rumah, istirahat, dan mengisolasi diri.
Sumber daya difokuskan pada pasien yang menderita sakit parah.
Dengan begitu, diharapkan jumlah kematian bisa ditekan.
- Langkah-langkah Jarak Sosial
Selain menyiapkan rencana medis, jika ada ledakan pasien, Singapura juga akan melakukan tindakan pembatasan sosial lain agar tiap warga jaga jarak satu sama lain.
Langkah tersebut meliputi meliburkan sekolah, menekan jam kerja, atau menerapkan kerja dari rumah.
Langkah itu diharapkan bisa menjadi "rem" besar untuk menekan penyebaran.
"Rem" itu akan menahan penyebaran virus dan mencegah sistem kesehatan bekerja terlalu berlebihan.
Setelah situasi membaik, Singapura bisa kembali ke tindakan pencegahan dasar awal.
- Singapura Tak Akan Mengisolasi Kota
Lee Hsien Loong menekankan dalam pidatonya bahwa situasi di Singapura saat ini terkendali.
Maka, Singapura tidak menyatakan status merah DORSCON.
Singapura juga tidak mengunci kota-kota seperti yang dilakukan di China, Korea Selatan, dan Italia.
ASPEK EKONOMI
Lee Hsien Loong mengungkapkan perekonomian Singapura turut terkena dampaknya akibat virus corona.
Maka dari itu, Singapura telah menyiapkan anggaran "Paket Dukungan dan Stabilisasi" sebanyak 4 miliar dollar atau setara 59 triliun rupiah.
Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk membantu bisnis, para pekerja, dan rumah tangga dalam waktu dekat ini.
Lee Hsien Loong menyebut persiapan anggaran itu cukup membantu.
Baca: Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona
Namun karena kedepannya masih belum jelas, Singapura sadar masih banyak hal yang harus dilakukan.
Situasi akibat virus corona cukup serius di beberapa aspek, seperti perhotelan, penerbangan, dan para pekerja lepas di bidang ekonomi.
"Tak ada yang selamat, semua terkena dampaknya, meski dengan derajat yang berbeda," ujar Lee Hsien Loong.
Kini pemerintah Singapura sedang mengerjakan "paket kedua".
Dengan begitu, pemerintah bisa membantu perusahaan dalam hal biaya dan aliran dana, agar mereka tetap "berlayar meski badai menerjang."
"Kami akan membantu para pekerja mendapatkan pekerjaannya, dan berlatih kembali selama masa terpuruk mereka."
"Jadi ketika semua kembali normal, pekerja kita sudah berada di depan gerbang, dan bisa kembali produktif secara langsung."
"Kami juga akan memberikan uluran tangan ekstra pada mereka-mereka yang mengalami PHK atau pengangguran, serta keluarga mereka, agar bisa melalui masa sulit ini."
ASPEK PSIKOLOGI
Lee Hsien Loong terbuka pada masyarakat dengan membeberkan langkah-langkah pemerintah menghadapi Covid-19.
Singapura telah mengantisipasi konsekuensi medis dan ekonomi akibat corona.
Lee Hsien Loong yakin negaranya bisa menghadapinya.
Ia menyebut aspek psikologi penting dalam memerangi virus corona ini.
"Staff kita yang berada di garis depan bekerja dengan keras agar Singapura tetap berjalan, mereka adalah para pekerja kesehatan, petugas imigrasi, pegawai negeri sipil, pekerja transportasi umum, sopir taksi, petugas kebersihan. Kami semua menyemangati mereka," ujar Lee Hsien Loong.
Dalam hal ini, pemerintah Singapura telah terbuka dan transparan akan rencana-rencananya.
Singapura mengajukan permintaan langsung pada warganya, termasuk meminta penggunaan masker bagi yang sakit saja, serta tidak khawatir kehabisan stok di supermarket.
Baca: Akibat Virus Corona, Liga Malaysia Akan Mulai Ditangguhkan Pekan Depan
Masyarakat yang merasa mendapat jaminan dari pemerintah seperti itu, tingkah lakunya akan berubah.
"Saya bersyukur warga Singapura merespons dengan tenang dan bertanggung jawab."
"Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan kalian," katanya.
Respon Singapura terhadap virus corona telah menerima penghargaan internasional.
"Yang membuat Singapura berbeda dari negara lain adalah kami saling percaya satu sama lain, kami merasa kami di sini bersama, dan kami tidak meninggalkan seorangpun di belakang."
"Ini adalah SG United, kita SG United," tutur dia.
Meski begitu, Singapura mengakui kondisinya saat ini masih berisiko.
Namun Singapura tak lengah.
Singapura mengambil tindakan pencegahan praktis untuk melindungi diri sendiri serta keluarga.
Harapannya, roda ekononomi tetap berjalan, dan masyarakat bisa melanjutkan kehidupan sehari-hari.
"Dalam krisis seperti ini, setiap orang berperan untuk berdoa."
"Saya harap kalian mau bekerja sama dengan saya dan kolega-kolega saya demi menjaga keluarga kita tetap aman, Singapura aman, dan kita bisa maju bersama," tutup Lee Hsien Loong dalam pidatonya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.