PM Jepang Akui IOC Beri Batas Waktu Akhir Mei Terkait Kepastian Penyelenggaraan Olimpiade 2020
Shinzo Abe mengakui adanya informasi dari International Olympic Committee per akhir Mei 2020 untuk memutuskan jadi tidaknya penyelenggaraan Olimpiade.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengakui adanya informasi dari International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional per akhir Mei 2020 untuk memutuskan jadi tidaknya penyelenggaraan Olimpiade 2020.
"Sampai saat ini kita masih terus menjalankan persiapan untuk melakukan Olimpiade sesuai dengan rencana semula. Tidak ada penghentian atau penundaan apa pun," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam konferensi pers, Sabtu (14/3/2020) malam waktu Jepang.
Baca: Fakta di Balik Kekalahan Persebaya dari Persipura: Konate Dinilai Normal, Aji Bela David da Silva
Baca: Ini Alasan Gubernur Banten Belum Tutup Tempat Wisata Populer
Meskipun demikian PM Abe mengakui adanya informasi dari IOC mengenai tenggat waktu akhir Mei 2020 mengenai kepastian jadi tidaknya penyelenggaraan Olimpiade 2020 yang semula dijadwalkan akan berlangsung pada Juni 2020.
"Saat ini kita serahkan kepada IOC untuk koordinasi dengan World Health Organization (WHO) yang akan kerja sama erat memonitor perkembangan pandemik virus corona dan kita akan kerja sama terus dengan pihak IOC untuk hal tersebut agar terselenggaranya Olimpiade dengan baik," tambahnya.
Saat ini penularan virus corona hanya 0,06 persen saja dari 10.000 orang yang dianggapnya cukup kecil dibandingkan Korea saat ini.
"Meskipun demikian tetap Jepang akan waspada dan menetapkan darurat untuk menekan serendah mungkin pandemi virus corona ini," kata Shinzo Abe.