Lockdown, Sejumlah Pekerja Malaysia Tidur Terlantar di Dekat Stasiun MRT Singapura
Armel Sharil menunggu hingga gerbang Stasiun MRT Kranji di Singapura ditutup pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Sistem penguncian (lockdown) secara nasional yang diberlakukan pemerintah Malaysia sejak 18 Maret lalu, membuat banyak warga yang biasa bekerja melintasi perbatasan negara itu dengan Singapura kesulitan untuk pulang.
Seorang pekerja asal Malaysia, Armel Sharil menunggu hingga gerbang Stasiun MRT Kranji di Singapura ditutup pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
Setelah itu ia secara hati-hati meletakkan potongan kardus di area MRT untuk berbaring dan memejamkan matanya.
Ia mengaku hanya memiliki waktu empat jam untuk tidur.
Baca: PBVSI Resmi Tiadakan Final Four dan Final, Inilah Klasemen Akhir Proliga 2020, Dominasi JPE Putri
Baca: Sebulan Berlalu Suami BCL Meninggal, Adik Ipar Tulis Curhat Pilu Ini Buat Mendiang Ashraf Sinclair
"Saya harus bangun sekitar jam 5 pagi, saat stasiun ini mulai dibuka kembali," ujar laki-laki berusia 31 tahun itu dalam bahasa Melayu.
Dikutip dari laman Malay Mail, Kamis (19/3/2020), Armel merupakan satu dari sekitar 20 pekerja Malaysia yang menghabiskan malamnya di area stasiun MRT itu pada Kamis dini hari.
Ayah dari dua orang anak itu mengatakan bahwa bosnya saat ini masih mencari penginapan sementara untuknya.
Stasiun MRT Kranji Singapura biasanya ramai sekitar pukul 22.00, banyak penumpang yang selalu menunggu layanan bus lintas batas dengan tujuan ke Johor Baru Malaysia.
Namun untuk hari pertama lockdown, tidak ada aktivitas di stasiun tersebut.
Sementara itu di belakang stasiun, Armel dan beberapa warga Malaysia lainnya mulai duduk di lantai yang dingin dan keras.
Mereka membuka payung yang dibawa untuk melindungi sebagian tubuh mereka saat berbaring.
Sedangkan beberapa warga lainnya terlihat telah mendengkur dan tidur beralaskan tas, jaket serta topi sebagai pengganti bantal.
Yang dibawa Armel malam itu hanya dompet, ponsel tanpa akses internet, charger portable, sebotol kecil gel rambut dan obat kumur yang baru saja dibelinya.
Ia tidak memiliki waktu untuk mengemas barang-barangnya saat pemberlakuan lockdown.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.