Lockdown, Sejumlah Pekerja Malaysia Tidur Terlantar di Dekat Stasiun MRT Singapura
Armel Sharil menunggu hingga gerbang Stasiun MRT Kranji di Singapura ditutup pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Mereka yang bekerja di industri pembersihan dan pengolahan itu mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain tidur di luar seperti ini.
Salah satu diantara mereka yang bekerja sebagai pencuci piring dan mengaku bernama Sarala menyampaikan bahwa dirinya memilih untuk tidur di stasiun karena akrab dengan wajah orang-orang yang pulang pergi setiap harinya dari Johor Baru ke Singapura.
“Stasiun ini sepi di malam hari sehingga nyaman untuk tidur di sini. Warga Malaysia lainnya yang tidur di sini juga orang yang pernah saya lihat sebelumnya," kata Sahala, setelah sempat menginap di stasiun itu malam sebelumnya.
Sambil mengkonsumsi sepotong roti, ia menjelaskan bahwa toilet di stasiun ini sangat ramai saat ia hendak mandi untuk bekerja pada pagi hari.
Pengalaman yang sama juga disampaikan pekerja lainnya yang mengaku bernama Chandra.
Laki-laki berusia 49 tahun ini mengatakan bahwa para pekerja Malaysia yang terlantar di stasiun, tidak memiliki pilihan lain.
"Kami tidak punya pilihan selain tidur di sini sampai kami menemukan tempat tinggal. Stasiun MRT lain tidak merasa seaman stasiun Kranji," tegas Chandra.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.