Perawat ini Bekerja 2 Hari dan Menangis Lihat Supermarket Kosong, Stop Panic Buying Kami Butuh Juga!
Seorang pekerja medis yang putus asa membagikan videonya menangis karena melihat supermarket yang kosong.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
"Sebab orang-orang sepertiku yang akan merawatmu saat kamu ada di titik terendah, tolong hentikanlah, kumohon," ujarnya Dawn sambil menahan tangis.
Panic buying menjadi problematika tersendiri di tengah wabah Covid-19.
Apalagi setelah ada anjuran sosial distance dan lockdown di sejumlah negara.
Namun Inggris sendiri belum melakukan hal sejauh itu.
Supermaret di negara ini akhirnya mengambil langkah ekstrem untuk mencegah panic buying.
Salah satunya dilakukan Sainsbury, mereka membatasi pembelian hanya dua sampai tiga produk.
Sedangkan Tesco mengubah jadwal buka toko untuk mengatasi peningkatan pembelian dan memberi waktu staf untuk mengisi rak kembali.
Pada konferensi persnya Kamis lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak warga untuk 'masuk akal'.
"Kami memiliki rantai pasokan yang baik, pertanian yang banyak, sehingga tidak ada alasan untuk toko-toko kosong."
"Tentu saja, semua orang mengerti alasan anda membeli barang, sebab kita semua disarankan untuk tinggal di rumah jika kita merasa memiliki gejala."
"Tapi tolong masuk akal. Bersikaplah masuk akal dalam berbelanja, perhatikan dan perhatikan orang lain saat melakukannya," ungkap Boris di depan awak pers.
Inggris termasuk dalam negara Eropa yang mengantongi kasus Covid-19 cukup banyak.
Menurut catatan The Wuhanvirus, kasus di Inggris sudah menyentuh angka 3.000 yakni 3.269.
Sementara korban jiwa akibat wabah mematikan ini sebesar 144 orang.
Inggris memiliki tingkat imortalitas sebesar 4,41 persen.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)