Tak Ada Kasus Baru Terjangkit Covid-19 di Kota Wuhan China
Untuk pertama kalinya Otoritas China melaporkan bahwa tidak ada kasus baru virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, WUHAN - Perjuangan China memerangi virus corona mulai membuahkan hasil. Untuk pertama kalinya Otoritas China melaporkan bahwa tidak ada kasus baru virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, baik untuk penularan lokal maupun dari luar negeri.
Ini menjadi berita baik bagi masyarakat internasional yang berharap wabah segera berakhir.
Kota Wuhan di Provinsi Hubei merupakan titik nol alias lokasi awal kemunculan virus ini pada akhir tahun lalu.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (19/3/2020) kemarin ada 34 kasus baru yang dilaporkan pada hari Rabu.
Namun, itu bukan berasal dari Wuhan.
Puluhan kasus baru itu berasal Beijing serta kota lain, dan seluruhnya adalah imported case atau kasus dari luar.
Kantor berita Xinhua News Agency menyebut 21 kasus di antaranya ada di ibu kota Beijing, 9 kasus di Provinsi Guangdong, dua kasus di Shanghai, dan masing-masing satu kasus di Heilongjiang dan Zhejiang.
Tidak disebut lebih lanjut asal negara dari kasus-kasus impor tersebut.
Baca: BREAKING NEWS: Obor Olimpiade 2020 Tiba di Jepang
Baca: Betrand Peto Cerita Pertama Kali di Rumah Ruben Onsu Tak Bisa Tidur: Ke Toilet Juga Enggak Nyaman
Hingga Rabu (18/3/2020) tengah malam waktu setempat, menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), total ada 189 kasus impor di wilayah China daratan.
Secara nasional, jumlah total kasus virus Corona di China daratan mencapai 80.928 kasus.
NHC dalam laporannya juga mengumumkan delapan kematian baru, dengan semuanya ada di Provinsi Hubei.
Menurut data NHC, jumlah korban meninggal akibat virus Corona di China daratan kini mencapai 3.245 orang dan pasien yang disembuhkan sebanyak 70.420 orang.
Apa yang terjadi di China berkebalikan dengan yang terjadi di Italia.
Pemerintah Italia pada hari Rabu melaporkan 475 kematian baru akibat COVID-19, sehingga total korban meninggal sampai pagi ini sebanyak 2.978 orang.
Baca: Fakta Baru Video Porno Siswi MTs Tasikmalaya, Pelaku Diduga Sindikat Situs Dewasa, Tak Ada Pemerasan
Baca: 4 Upaya Anies Baswedan Cegah Corona di DKI Jakarta
Jumlah kasus infeksi di negara Eropa ini mencapai 35.713 orang dengan pasien yang berhasil disembuhkan sebanyak 4.025 orang.
Dengan angka kematian yang masih naik meskipun negara Mediterania ini memasuki minggu kedua di bawah lockdown ketat, para pejabat mendesak orang-orang Italia untuk memiliki kepercayaan untuk tetap kuat.
"Itu yang utama adalah, jangan menyerah," kata Kepala Lembaga Kesehatan Nasional Italia Silvio Brusaferro dalam konferensi pers yang disiarkan televisi secara nasional, seperti dikutip AFP.
"Ini akan memakan waktu beberapa hari sebelum kita melihat manfaat dari tindakan penahanan," ujar Brusaferro.
"Kita harus mempertahankan langkah-langkah ini untuk melihat efeknya, dan terutama untuk melindungi yang paling rentan."
Baca: Pasien Sembuh Terharu Saat Ditenangkan Perawat Hingga Tukang AC Kala Dirinya Menangis Ganti Infus
Baca: Tanggapan WHO Terkait Paracetamol dan Ibuprofen untuk Gejala Covid-19
Secara global, lebih dari 218 ribu orang terinfeksi virus Corona di 166 negara dan wilayah.
Nyaris 9 ribu orang meninggal dunia akibat virus Corona secara global.
Setelah China, Italia menjadi negara dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak di dunia, dengan lebih dari 35 ribu kasus dan nyaris 3 ribu orang meninggal.
Selanjutnya ada Iran dengan lebih dari 17 ribu kasus dan lebih dari 1.100 orang meninggal dunia.
Sementara Malaysia melaporkan tambahan kasus cukup banyak dalam sehari.
Sejauh ini sudah 900 orang terinfeksi virus Corona di negara ini, dengan sebagian besar berkaitan dengan tablig akbar yang digelar di Sri Petaling pada akhir Februari lalu dan dihadiri nyaris 20 ribu orang dari berbagai negara.(tribun network/rin/dod)