Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karyawan di Inggris yang Bekerja dari Rumah karena Virus Corona Dibayar Pemerintah 80 Persen

Pemerintah Inggris akan membayar upah jutaan pekerja di Inggris di tengah wabah virus corona.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Karyawan di Inggris yang Bekerja dari Rumah karena Virus Corona Dibayar Pemerintah 80 Persen
Official Twitter London Ambulance - North West London/LAS_NorthWest
Panic buying di Inggris akibat corona. 

Sunak tidak memberikan perkiraan untuk biaya pemerintah membayar upah pekerja, karena harga akan tergantung pada sejauh mana perusahaan mengambil tawaran itu.

Ada sekitar 33 juta pekerja di angkatan kerja Inggris, dengan hanya lebih dari 10 di antara mereka adalah wiraswasta.

Sementara pengangguran saat ini merupakan yang terendah sejak pertengahan 1970-an, diperkirakan akan meningkat secara dramatis.

Konsultan ekonomi kapital mengatakan bahwa langkah-langkah terbaru dapat menelan biaya sekitar 78 miliar euro atau setara Rp 1.351 triliun dan menghemat ratusan ribu pekerjaan.

Tanpa subsidi upah, pengangguran bisa naik dua kali lipat menjadi 8 persen dengan lebih dari 1,5 juta orang kehilangan pekerjaan.

Sebaliknya, tingkat pengangguran sekarang diperkirakan akan naik menjadi 6 persen dengan sekitar 700 ribu orang kehilangan pekerjaan mereka.

Kanselir juga mengumumkan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan jaringan unutk orang-orang yang kehilangan pekerjaan dengan meningkatkan nilai kredit universal dan kredit pajak sebesar seribu euro per tahun atau setara dengan Rp 17 juta.

BERITA TERKAIT

Upaya itu mampu membantu lebih dari empat juta rumah tangga rentan di seluruh Inggris dalam sebuah paket senilai tujuh miliar euro atau setara dengan Rp 121 triliun.

Dia juga mengalokasikan 1 miliar euro atau setara dengan Rp 17 triliun sebagai dukungan ekstra untuk penyewa.

Dan meningkatkan manfaat perumahan dan kredit universal sehingga tunjangan perumahan lokal akan mencakup setidaknya 30 persen dari sewa pasar di daerah setempat.

Pemerintah Inggris juga telah dipaksa untuk merevisi pendekatannya dalam menanggulangi wabah Covid-19 setiap hari karena meningkatnya keparahan pandemi kesehatan dan kerusakan pada perekonomian.

Seorang ekonom di Deutsche Bank memperkirakan ekonomi Inggris akan mengalami resesi terburuk selama seabad.

Yakni melampaui krisis keuangan pada 2008, dengan jutaan pekerja kehilangan pekerjaan dan tingkat pengangguran berlipat ganda.

Sunak awalnya telah mengalokasikan 12 miliar euro atau setara dengan Rp 207 triliun dalam anggaran minggu lalu untuk melunakkan dampak pandemi kesehatan Covid-19.

Meski begitu, kanselir dengan cepat dipaksa untuk kembali dengan langkah-langkah baru. Dia juga berjanji untuk melakukan "apa pun" untuk melihat Inggris melampaui krisis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Inggris, Pekerja yang "Work From Home" karena Virus Corona Dibayar Pemerintah 80 Persen"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas