Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lionair Filipina Bakal Dilarang Terbang, 2 Kali Kecelakaan dalam 7 Bulan

Laporan awal dari CAAP menunjukkan pesawat mengalami masalah teknis saat lepas landas di landasan pacu 06.

Editor: Sanusi
zoom-in Lionair Filipina Bakal Dilarang Terbang, 2 Kali Kecelakaan dalam 7 Bulan
FRANCIS R. MALASIG/EPA-EFE
Petugas memeriksa bangkai pesawat Lionair yang jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, FIlipina, 29 Maret 2020. Kecelakaan pesawat yang mengangkut tenaga medis virus corona ini menewaskan 8 orang.(FRANCIS R. MALASIG/EPA-EFE) 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Otoritas penerbangan Filipina berencana memberi larangan terbang untuk maskapai penerbangan Lionair, buntut dari 2 kecelakaan yang terjadi dalam 7 bulan terakhir.

"Saat ini langkah awal yang kami perhatikan adalah melarang terbang seluruh armada," kata Wakil Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP), Kapten Donaldo Mendoza, dikutip dari GMA News.

"Ini cukup memprihatinkan, dan kami sedang melihat catatannya secara mendalam."

"Jelas, kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh tentang ini, dan kemudian kami akan memberi tahu operator tindakan atau langkah yang harus diambil," lanjut Mendoza.

Baca: Pesawat yang Jatuh di Filipina Bukan Pesawat Milik Lion Air Group Dari Indonesia

Baca: Antisipasi Corona, Lion Air Group Tutup Sementara Penerbangan ke Papua Selama Dua Pekan

Laporan awal dari CAAP menunjukkan pesawat mengalami masalah teknis saat lepas landas di landasan pacu 06.

Donaldo Mendoza mengatakan pesawat itu "layak terbang" berdasarkan catatan, dan pilotnya sudah disertifikasi untuk terbang.

Sebelumnya, pesawat juga terbang ke provinsi Iloilo pada Sabtu untuk mengirimkan pasokan medis dan tanpa insiden.

Berita Rekomendasi

2 kecelakaan dalam 7 bulan

1 September 2019 sebuah pesawat Lionair berjenis King Air 350 jatuh di kota Calamba, Filipina, karena mengalami kerusakan ketika masih di udara.

Laporan ini disampaikan oleh seorang pejabat regional dari Kantor Pertahanan Sipil pada Senin (2/9/2019), dilansir dari media lokal GMA News.

Kemudian menurut laporan Manny Vargas di Dobol B sa News TV, bagian-bagian dari pesawat turboprop dua mesin berkapasitas 11 kursi ini terjatuh di 3 area terpisah yakni Purok Dos, Purok Tres, dan Purok Singko.

Serpihan berukuran satu meter yang diyakini sebagai sayap pesawat angkutan medis tersebut jatuh di Purok Dos.

Warga setempat mengatakan, pesawat hancur dan sayapnya lepas saat masih di udara. Kecelakaan terjadi pukul 15.30 waktu setempat.

9 korban meninggal terdiri dari 1 pilot, 1 kopilot, 1 dokter, 2 perawat, 1 pasien beserta istrinya, 1 mekanik pesawat, dan 1 siswa lulusan sekolah penerbangan.

Salah satu korban adalah pasien yang diangkut dari kota Dipolog di Zamboanga del Norte ke Metro Manila.

Kemudian pada Minggu (29/3/2020) atau 7 bulan berselang dari kejadian itu, Lionair Filipina kembali jatuh dan terbakar, menewaskan 8 orang.

Kecelakaan terjadi di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina.

Pesawat lepas landas dari Manila pada Minggu malam dan hendak bertolak ke Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, yang mengangkut tenaga medis guna menangani wabah virus corona.

8 korban tewas terdiri dari pilot, 2 awak kabin, 1 dokter, 1 perawat, 1 tenaga medis pesawat, serta seorang warga negara Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Kali Jatuh dalam 7 Bulan, Lionair Filipina akan Dilarang Terbang"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas