Warga New York Abaikan Jarak Sosial, Berkerumun Lihat Rumah Sakit Terapung Milik Militer AS
Senin lalu sisi barat Manhattan, New York penuh dengan orang-orang yang berkerumun.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
"Gambar-gambar itu membuat saya sadar bahwa itu sedang terjadi."
"Saya melaporkannya dengan detail siapa yang terlibat," kata juru bicara Balai Kota, Freddi Goldstein.
"Ini adalah kenyataan baru bagi kita semua dan kita semua menyesuaikan diri. Walikota dan komisaris polisi melakukan kontak rutin untuk memastikan petugas memahami permintaan baru mereka," tambahnya.
NYPD memperingatkan orang-orang terkait pelanggaran jarak sosial.
Kendati demikian, kepolisian tidak mengeluarkan surat peringatan pada saat itu.
Sementara itu, De Blasio mengatakan, warga New York yang mengabaikan perintah otoritas akan didenda sebesar 500 dolar AS atau sekira Rp 8,1 juta.
"Tujuannya hanya untuk membuat orang mematuhi keselamatan mereka dan keselamatan semua orang," kata de Blasio pada NY1 Senin lalu.
"Kami masih memiliki orang-orang yang bertahan, apa yang akan dilakukan petugas dan lembaga penegakan hukum yang lain, mereka akan mendatangi seseorang untuk mengatakan, 'Anda harus bubar sekarang'," tambahnya.
Rumah sakit milik tentara ini dikirim ke New York untuk meringankan kapasitas fasilitas kesehatan di sana.
"Kapasitas rumah sakit yang kami tambahkan sekarang akan menyelamatkan nyawa," tulis Gubernur Andrew Cuomo.
"Tuhan memberkati New York," tutupnya.
Berdasarkan catatan Worldometers pada Rabu (31/3/2020) jumlah kasus di Amerika Serikat mencapai 164.253.
Sementara angka mortalitasnya sebanyak 3.165 dan jumlah pasien sembuh 5.506.
Amerika sudah beberapa hari ini bertengger di posisi pertama infeksi Covid-19 terbanyak di dunia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.