Baru Sadar Risiko Covid-19, Donald Trump Sebut Salah Besar Bandingkan Virus Corona dengan Flu Biasa
Presiden AS Donald Trump mengatakan baru sadar risiko dari virus corona. Secara tegas sebut virus corona lebih berbahaya daripada flu biasa.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan baru sadar risiko dari virus corona.
Secara tegas Donald Trump mengatakan virus corona lebih berbahaya daripada flu biasa.
Pernyataan ini berbanding terbalik dengan apa yang dia ungkapkan sebelumnya.
Melansir New Straits Times, sebelumnya, pada konferensi pers Gedung Putih, ia mengatakan, agar membiarkan virus corona berlalu seperti virus flu musiman.
Baca: Donald Trump Akhirnya Hubungi Presiden China Setelah Kasus Corona di AS Melonjak: Kami Bekerja Sama
Baca: Donald Trump Akan Telepon Xi Jinping Bahas Pandemi Virus Corona
"Jangan lakukan apa pun, anggap saja itu sebagai flu," ucap Donald Trump dalam pernyataannya yang kontroversional.
Namun belum lama ini Trump mengatakan, "Itu bukan flu, itu ganas."
Pernyataan Trump jelas kontras dengan apa yang berulang kali ia katakan.
Sebelumnya, pada 9 Maret 2020, Trump mencatat puluhan ribu orang Amerika meninggal akibat flu setiap tahun.
Namun dalam unggahan Twitter-nya, Trump mengatakan "Tidak ada yang ditutup, ekonomi terus berjalan."
Baca: Presiden AS Donald Trump Geram dengan Ulah Penimbun Masker dan Ventilator
Baca: Pangeran Harry dan Meghan Markle Pindah ke LA, Donald Trump: Harus Bayar Biaya Keamanan Sendiri
Tidak Tutup Negara karena Flu
Satu minggu lalu, Trump dalam sebuah wawancara mengatakan kepada Fox News, tidak pernah menutup negara karena flu meski kematian rata-rata tercatat 36 ribu orang per tahun.
"Kami tidak pernah menutup negara karena flu," tegas Trump.
Untuk diketahui, Trump tampaknya tengah mengkhawatirkan kebutuhan atau penutupan akses ekonomi dan larangan wisata karena soial distancing.
UPDATE Covid-19 Global
Secara global, sejumlah 860.184 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.
Di Amerika Serikat sendiri, tercatat 188.592
kasus infeksi virus corona, dengan kematian mencapai 4.0455.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 178.461 orang telah dinyatakan pulih per Rabu (1/3/2020) pukul 14.55 WIB.
Sejumlah 42.345 kematian tercatat di seluruh dunia.
Baca: Perangi COVID-19, CBC Sarankan Relaksasi Defisit APBN Hingga 10%
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
Baca: Perangi COVID-19, CBC Sarankan Relaksasi Defisit APBN Hingga 10%
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)