Pria Sembunyikan Gejala Corona-nya Agar Bisa Temani Istri Melahirkan, Tak Sadar Akibat Perbuatannya
Seorang pria menyembunyikan gejala virus corona yang dialaminya agar bisa bersama istrinya yang akan melahirkan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNWES.COM - Seorang pria menyembunyikan gejala virus corona yang dialaminya agar bisa bersama istrinya yang akan melahirkan di ruang bersalin sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat, minggu lalu.
Seperti yang dilaporkan USA Today, pria itu baru menunjukkan gejala dan kemungkinan menularkan virus corona kepada istrinya tak lama setelah sang istri melahirkan.
Sang istri mulai menunjukkan gejala masalah pernapasan tak lama setelah ia melahirkan.
"Sang ibu mengalami beberapa gejala setelah melahirkan," ucap juru bicara rumah sakit Chip Partner kepada USA Today.
Baca: Update Corona Global 1 April Pukul 17.00 WIB: Kematian Tertinggi di Italia, dengan 12.428 Kasus
"Saat itu barulah suaminya mengaku kepada staf medis, dirinya mungkin terinfeksi Covid-19 setelah mengalami gejala-gejala virus corona."
Staf medis yang bekerja di ruang bersalin, juga diperingatkan kemungkinan terpapar virus corona dari suami wanita tersebut.
Namun para staf diminta untuk tetap bekerja hingga mereka merasakan gejala.
Chip Partner berkata pada USA Today, seorang staf memang mengalami gejala virus corona.
Namun saat dites, hasilnya negatif.
Partner berkata, pihak rumah sakit tidak bisa memberitahu apakah ibu itu, beserta suami dan bayi yang baru saja dilahirkan, positif terkena virus corona atau tidak.
Insiden itu membuat rumah sakit melakukan tindakan penyaringan yang lebih ketat kepada siapa saja yang boleh masuk ruang bersalin.
Pusat Medis Universitas Rochester mengumumkan, mereka akan mulai mengukur suhu badan pengunjung yang datang, Senin (30/3/2020).
Mereka juga meminta staf, pasien, dan pengunjung untuk mengenakan masker bedah selama berada di dalam rumah sakit tersebut.
Amerika Serikat adalah negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia saat ini, mengalahkan China sebagai episentrum awal Covid-19.